EKBIS.CO, SEMARANG -- Hadapi liburan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV siapkan stok tambahan bahan bakar khusus (BBK) hingga 30 persen dari rata- rata konsumsi normal harian.
Selain BBK tambahan stok hingga 11 persen dari rata-rata konsumsi normal harian dilakukan untuk bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium serta LPG untuk kebutuhan rumah tangga. Penambahan stok BBK dan Premium ini bervariasi di tiap-tiap daerah.
Berdasarkan siaran pers yang diterima Republika, Jumat (16/12), penambahan stok BBM dan LPG ini dilakukan pihak Pertamina MOR IV guna mengantisipasi lonjakan permintaan masyarakat pada musim liburan akhir tahun ini.
“Lonjakan konsumsi BBM dan LPG pada Natal dan Tahun Baru merupakan hal yang sudah lumrah terjadi terutama pada periode 10 hari sebelum dan sesudah natal,” ungkap General Manager Pertamina MOR IV, Kusnendar.
Ia menjelaskan, antisipasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan tren peningkatan konsumsi BBM dan LPG pada musim liburan sebelumnya. Berdasarkan data tersebut pasokan BBK –baik jenis Pertamax maupun Pertalite-- rata-rata 30 persen dari konsumsi harian normal. Masing-masing menjadi 2.950 kilo liter (KL) dan 5.373 KL per hari.
Demikian halnya dengan kenaikan konsumsi produk lainnya seperti Pertamax Turbo, Pertamina Dex dan Dexlite. “Sedangkan untuk produk Premium, Pertamina telah menyiapkan stok hingga 3.537 KL per hari,” jelasnya.
Sedangkan untuk BBM subsidi atau yang lazim disebut Public Service Obligation (PSO) seperti Solar diprediksi mengalami peningkatan yang relatif lebih. Sehingga pihaknya hanya melakukan penambahan stok 5 persen dari rata-rata konsumsi harian, menjadi 4.943 KL per hari.
Tidak jauh berbeda dengan produk BBM, Pertamina juga telah menyiapakan antisipasi kenaikan konsumsi produk LPG baik PSO maupun Non-PSO dengan peningkatan rata-rata sebesar 11 persen.
Untuk produk PSO peningkatan diantisipasi hingga 3.502 Metrik Ton (MT) per hari dari rata- rata konsumsi normal sebesar 3.221 MT per hari. Sedangkan untuk LPG Non-PSO rata- rata konsumsi harian diantisipasi hingga 281 MT per hari.
Guna mengakomodasi kenaikan tren konsumsi tersebut, selain menambah stok produk merujuk tren yang timbul pada tahun sebelumnya, Pertamina juga telah menyiapkan berbagai strategi guna mengamankan distribusi BBM dan LPG kepada masyarakat.
Strategi yang dimaksud adalah membentuk Satgas di Kantor Unit, semua Terminal BBM dan LPG serta Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) mulai tanggal 19 Desember 2016 hingga 09 Januari 2017.
Pihaknya juga melakukan penambahan Armada Mobil Tangki BBM dan Skid Tank LPG, melakukan Alih Suplai ke Terminal BBM dan LPG lain jika jalur reguler mengalami kemacetan dan meminta dukungan PATWAL Polisi untuk menjamin kelancaran Mobil Tangki distribusi BBM dan Skid Tank LPG di jalan raya, serta terus berkoordinasi dengan dinas dan nstansi terkait, Hiswana Migas dan Bank Persepsi.
Selain itu juga menambah jam operasional TBBM, SP(P)BE, SPPEK sesuai dengan kebutuhan serta menambah outlet penjualan LPG di beberapa SPBU dan modern outlet. “Pada saat cuti bersama, bank- bank mitra Pertamina (Bank Mandiri, BRI, BNI, Bukopin, dan BCA) akan dikoordinasikan tetap melayani transaksi Perbankan untuk penebusan produk BBM dan Non BBM,” tambah Kusnendar.
Ia juga mengatakan, pembentukan satgas untuk memonitor stok BBM dan LPG secara lebih komprehensif yang diperkuat oleh person in charge (PIC) dari berbagai fungsi, seperti Sales Excecutive baik Retail Maupun Domestic Gas, Supply and Distribution, Keuangan dan IT.
Fungsi satgas ini juga didukung penuh oleh Hiswana Migas serta berbagai fungsi dan instansi terkait lainnya. Apabila terjadi kendala dan hambatan distribusi BBM dan LPG, masyarakat dapat menghubungi Contact Pertamina 1 500 000 (via HP di nomor 024 – 1 500 000) atau melalui akun twitter @MOR4_GM.
“Pertamina akan memberikan respon cepat untuk memastikan kenyamanan konsumen dan masyarakat, tentunya dengan didukung oleh detail pelaporan yang lengkap dan valid,” tandasnya.