EKBIS.CO, JAKARTA -- Sekitar 150 Badan Pengelola Sarana Pengelola Air Minum (BPSPAM) di wilayah pedesaan ditargetkan dapat mengakses fasilitas kredit di Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dalam rangka memenuhi kebutuhan air minum dan sanitasi serta mendorong pembiayaan bagi 50 BPSPAM.
VP General Secretary Aqua Grup, Leila Djafaar mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Water.org guna meningkatkan dan mengembangkan akses air bersih di wilayah pedesaan melalui pembiayaan kredit mikro oleh lembaga keuangan.
Penandatanganan kerangka perjanjian kerjasama ini diharapkan dapat berkontribusi pada tercapainya target 100% Universal Access pada 2019 dan Sustainable Development Goals (SDGs) untuk tersedianya akses air bersih bagi seluruh masyarakat Indonesia.
"Melalui kolaborasi ini diharapkan sebanyak 39 ribu jiwa di 5 kabupaten di Indonesia mendapatkan peningkatan akses air bersih," ujar Leila Djafaar dalam keterangan tertulis, Senin (19/12).
Ia mengatakan pihaknya telah lama mengembangkan program Water Access Sanitation and Hygiene (WASH) untuk berkontribusi pada peningkatan akses air di Indonesia.
Menurut Leila, kerja sama yang akan dilakukan mulai dari pemetaan BPSPAM, penguatan kapasitas serta pembiayaan juga akan berkoordinasi aktif dengan pemerintah untuk target dan sasaran wilayah program, terutama di wilayah pedesaan.
"Untuk mencapai tujuan peningkatan akses air bersih ini sangat membutuhkan sinergi dan kontribusi dari berbagai pihak. Semoga dengan kolaborasi ini dapat mempercepat tercapainya tujuan baik ini," katanya lebih lanjut.
Sementara Director of International Program Water.org, Rich Thorsten mengatakan, kerja sama ini merupakan inisiatif yang baik dalam komitmen untuk meningkatan akses air bersih di Indonesia.
"Semoga komitmen ini dapat memberikan manfaat yang positif bagi Indonesia. Dengan system pembiayaan kredit mikro yang relatif baru kami berharap hal ini dapat menjadi alternative solusi bagi peningkatan akses air bersih di Indonesia," ujar dia.
Pembiayaan kredit mikro untuk penyediaan akses air minum merupakan konsep yang relatif baru, tetapi memiliki potensi untuk membantu mengatasi keterbatasan dengan memungkinkan masyarakat untuk mendepresiasi biaya investasi awal dalam jangka waktu yang lebih panjang.