EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Adaro Indonesia memprediksi permintaan batu bara pada tahun depan akan naik seiring dengan perkembangan pertumbuhan pembangunan pembangkit listrik di Indonesia. Coorporate Secretary PT Adaro, Mahardika Putranto mengatakan ke depan permintaan batu bara di Indonesia akan naik secara bertahap tetapi siginifikan.
Dika menjelaskan, proyek listrik 35 ribu megawatt dari pemerintah ditambah dengan lima proyek pembangkit listrik yang dimiliki Adaro membuat perseroan harus berhati-hati dalam menjaga cadangan batu baranya. Namun di sisi lain, meningkatkan permintaan batu bara membuat harga yang semula menurun karena kelebihan pasokan bisa ditangani dengan meningkatnya permintaan.
"Sekarang harga mulai stabil, sebenarnya sudah diantisipasi di atas 100 dolar AS memang belum mencerminkan kondisi fundamental yang sebenarnya, membaik, tapi pasokans aja, permintaanya masih sama saja, di Indonesia memng secara gradual ada peingkatan. Adaro sendiri long term kita masih sama ke depan itu permintaan batu bara akan naik signifikan, kalau kondisi sekarang harga stabil," ujar Dika di Jakarta, Senin (19/12).
Dika tak menampik menurunnya harga batu bara sepanjang tahun memang membuat Adaro merugi di tahun sebelumnya. Namun, di satu sisi kenaikan harga bat ubara pada tahun ini membawa angin segar bagi bisnis batu bara.
Dika menjelaskan, kenaikan harga batu bara saat ini bisa dimanfaatkan pada jangka waktu lima tahun mendatang. Hal ini mengingat, kontrak-kontrak baru baru akan dimulai pada tahun ini. Sedangkan kontrak dengan proyek yang sudah berjalan memakai harga sebelumnya dan bersifat stabil.
"Adaro sendiri belum bisa menikmati kenaikan harga yang sekarang, karena kontrak kita jangka panjang," ujarnya.
Baca juga: Adaro akan Fokus Penuhi Batu Bara untuk Pembangkit Listrik