EKBIS.CO, MANADO -- Pelaku wirausaha muda di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) harus lebih inovatif dan berbasis digital guna meningkatkan daya saing.
"Wirausaha muda harus lebih kreatif dalam mengembangkan bisnisnya karena merupakan tuntutan pasar yang serba digital," kata Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi Manado Dr Herman Karamoy saat diskusi wirausaha muda di Manado, Selasa (20/12).
Dia mengatakan daya saing, inovasi berbasis digital sangat diperlukan sehingga memberikan nilai tambah yang tinggi bagi pelaku usaha. Wirausaha muda berbasis digital sangat diperlukan di Indonesia untuk menumbuhkan sektor perekonomian nasional. "Pengusaha muda sangat diperlukan di Indonesia khususnya di Sulut Dengan semakin bertumbuhnya wirausaha muda maka bisa menggairahkan perekonomian ke arah yang lebih baik," tuturnya.
Dosen Kewirausahaan Unsrat James Massie mengatakan saat memberikan mata kuliah para dosen Unsrat terus memotivasi mahasiswa agar menjadi wirausaha muda. "Dengan menciptakan lapangan kerja sendiri, maka akan dapat mempekerjakan banyak orang, sehingga pengangguran dan kemiskinan akan teratasi secara perlahan," jelasnya.
Sejumlah peluang bisnis digital antara lain, membuat blog, start up (bisnis pemula), membuat dan menjual produk digital, aneka desain, template dan plugin, aplikasi mobile, menjadi youtuber, pengiriman atau jasa pengantaran paket.
Sementara itu Kepala Cabang Bank Mandiri Area Manado Heriyadi mengatakan sejak beberapa tahun terakhir ini Bank Mandiri fokus pada kewirausahaan. "Bank Mandiri turut menciptakan wirausaha yang inovatif dan kreatif," kata Heriyadi.
Sementara itu, Alumni Wirausaha Mandiri Andi Ahram Bunyamin mengatakan menjadi wirausaha kuncinya bukan melulu modal atau pembiayaan, tetapi yang utama adalah niat dan membuka jaringan yang lebih banyak. "Menjadi wirausaha bukan orangnya melainkan jiwanya. Semua orang butuh jiwa entrepreneurship," katanya.
Sementara itu dalam memasuki era digital, imbuhnya, wirausaha muda berbasis digital perlu ditumbuhkan. Pengguna internet hampir setengah dari populasi.
Kondisi ini menjadi peluang usaha agar bisa memasarkan produk melalui teknologi digital disamping berjualan secara konvensional. Industri berbasis digital masuk ke industri kreatif yang saat ini menempati nomor tiga jenis usaha paling banyak di Indonesia.