EKBIS.CO, JEDDAH -- Selama dekade terakhir, teknologi keuangan atau FinTech telah mengalami perkembangan. Perkembangan ini dikuti dengan mudahnya akses internet di seluruh dunia dan munculnya smartphone.
Sebuah laporan yang diterbitkan bulan ini oleh Ernst & Young (EY) mengatakan adopsi teknologi keuangan bukan merupakan pilihan lagi, tapi merupakan persyaratan penting bagi bank syariah untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas.
"Sebagai suatu kebijakan, kami di SAMA (Saudi Arabian Monetary Authority) mendorong semua lembaga untuk lebih responsif terhadap kebutuhan pelanggan mereka, dan selalu mendukung pengembangan produk yang memenuhi kebutuhan tersebut," kata Gubernur SAMA Ahmed al-Kholifey seperti dilansir arabnews.com, (21/12).
Pelanggan penetrasi teknologi dalam Gulf Cooperation Council (GCC) atau Kerjasama Dewan Teluk meningkat. Pengguna diharapkan menjadi lebih akrab dengan alat digital dalam transaksi perbankan, investasi retail dan peer-to-peer (P2P) dan crowdfunding (aktivitas pengumpulan dana dari masyarakat luas untuk melakukan sebuah proyek).
Menurut laporan EY, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA) dan Malaysia adalah tiga pasar perbankan syariah terbesar dari sisi aset. Arab Saudi memimpin dengan pangsa pasar 34 persen, diikuti oleh UEA 17 persen dan 13 persen untuk Malaysia.
Ashar Nazim, mitra dalam Global Center Perbankan Syariah EY, mengatakan revolusi FinTech dalam hal data, analisis, robotika dan kecerdasan buatan memiliki kemampuan untuk membawa data yang tersebar dan memberikan bantuan dalam membuat keputusan yang lebih baik.
Menurutnya, dalam 20 tahun ke depan penggabungan teknologi dengan perbankan syariah akan menunjukkan pertumbuhan yang positif. Tahun lalu Ericsson Mobility Report menerbitkan laporan bahwa , 70 persen dari populasi dunia diperkirakan akan menggunakan smartphone pada tahun 2020.
Untuk itu, sebagai perangkat pintar yang semakin menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari bagi kebanyakan orang di era digital menjadi penting bagi sektor perbankan untuk lebih inovatif dalam meningkatkan produktivitasnya.
Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan manajemen dan inovasi yang lebih baik, saluran distribusi baru serta modal baru. Sekretaris Jenderal Saudi banks’ Media and Banking Awareness Committee, Talat Hafiz menambahkan penggunaan teknologi di Arab Saudi mengalami kemajuan, baik dalam perbankan ritel, manajemen kas atau perusahaan.
Menurutnya, untuk hal penggunaan teknologi, apa yang berlaku di perbankan konvensional juga berlaku di perbankan syariah. Menggunakan teknologi keuangan meningkatkan kualitas pengalaman perbankan antara klien. Ini mempengaruhi kecepatan dan akurasi pengalaman.
"Perubahan pola perilaku antara klien di sektor perbankan mewajibkan bank untuk merespon kebutuhan pelanggan baru dan memikirkan kembali bagaimana mereka memberikan layanan kepada klien. Hal ini membawa mereka ke fase perbankan digital," katanya menambahkan.