EKBIS.CO, BOGOR -- Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor, Wahyu Hendra Guntara mengatakan harga sembako di beberapa pasar di Kabupaten Bogor rata-rata mengalami kenaikan sekira 20 persen. Wahyu mengatakan, sebelumnya telah dilakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pasar.
"Rata-rata mengalami kenaikan sekitar 20 persen. Kenaikan bisa karena kurang pasokan dari luar dan faktor cuaca," kata Wahyu, Senin (26/12).
Berdasar data yang diperoleh, harga daging sapi segar pada bulan November yaitu Rp 110 ribu per kilogram (kg), naik 20 persen menjadi sekitar Rp 120 ribuan. Tetapi, pemerintah Kabupaten Bogor memastikan ketersediaan komoditi, baik daging maupun sayur mayur dari peternak lokal bisa mencukupi permintaan pasar.
Adapun Pemkab Bogor diakui tidak mengajukan tambahan kuota yang disediakan Bulog dalam mengantisipasi meningkatnya kebutuhan daging pada akhir tahun. Pemkab Bogor juga tidak mengambil upaya operasi pasar murah (OPM). Kebutuhan daging sapi di Kabupaten Bogor disebut mencapai 150 ton hingga 200 ton per bulan.
Dettu Karlina (35), pembeli di Pasar Cibinong, Bogor berharap harga daging tidak naik terlalu tinggi. Ibu rumah tangga itu meminta pemerintah tidak hanya survei pasar. "Naik yang wajar-wajar saja, pemerintah harus terus pantau biar nggak ketinggian naiknnya," kata Detty.