EKBIS.CO, JAKARTA -- Ketua Perhimpunan Peternak Sapi dan Kambing (PPSKI) Teguh Boediyana memperkirakan harga daging sapi pada tahun depan masih berada di atas Rp 100 ribu per kilogram (kg). Ia mengaku sulit untuk mencapai harga Rp 80 ribu per kg untuk daging sapi segar.
"Daging impor sih bisa," ujarnya kepada Republika, Rabu (28/12).
Ia melanjutkan, berdasarkan perhitungan harga sapi hidup Rp 45 ribu per kg. Itu artinya harga daging sapi segar akan tetap berada di atas Rp 100 ribu. Angka tersebut diprediksi stabil mengingat adanya rembesan daging impor kerbau yang masuk ke pasar di Tanah Air. "Cuma itu bertahap," lanjut dia.
Menanggapi lonjakan harga daging sapi segar pada libur Natal dan Tahun Baru yang menyentuh Rp 120 ribu kali ini diakui Teguh merupakan hal biasa. Sebab, pada perayaan Tahun Baru maupun perayaan hari lainnya merupakan peristiwa yang jarang terjadi. Banyak orang membeli daging sapi segar untuk sajian khusus pada perayaan.
Sementara pada hari biasa daging sapi segar hanya dikonsumsi oleh sekitar 16 persen dari populasi masyarakat. "Sebenarnya gejolak, riak-riak kecil itu tidak perlu pemerintah menyikapi berlebihan," katanya. "Apalagi membuat pemerintah mengambil kebijakan yang merugikan peternak rakyat."
Ia mengatakan, harga meningkat sudah sejak di tangan pejagal. Sebab, menurutnya pejagal tersebut memiliki risiko besar tidak lakunya jeroan di hari perayaan Natal dan Tahun Baru ini.