Jumat 30 Dec 2016 19:06 WIB

Ini Alasan Dirut Citilink Mundur

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Teguh Firmansyah
Dirut Citilink Albert Burhan.
Foto: Antara
Dirut Citilink Albert Burhan.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Utama Citilink Indonesia, Albert Burhan mengundurkan diri dari jabatannya. Keputusan ini merupakan bentuk tanggung jawabnya atas kasus pilot Tekad Purna yang terlihat mabuk sesaat sebelum memasuki pesawat QG800 pada Rabu (28/12) lalu.

Direktur Utama Citilink Indonesia, Albert Burhan mengaku telah berusaha sebaik mungkin menjalankan managemen dan memperbaiki keadaan. Namun, dampak hal ini sangat besar, sehingga ia merasa perlu untuk bertanggung jawab.

"Saya merasa bertanggung jawab atas hal ini. Pemberitaan yang viral ini sangat mengurangi citra Citilink akhir-akhir ini. Sehingga saya memutuskan akan ada yang lebih baik ke depan untuk memimpin disini," tutur Albert di Jakarta, Jumat (30/12).

Albert mengaku telah mengundurkan diri secara lisan pada Komisaris Utama Garuda Indonesia sebagai induk usaha. Meski keputusan ini diambil secara spontan, ia mengaku keputusan ini diambil secara sadar dan tanpa tekanan dari pihak manapun.

Sementara itu, VP Corporate Communication Citilink Indonesia, Benny S. Butarbutar mengatakan, keputusan Albert merupakan tanggung jawabnya sebagai pimpinan tertinggi dan sangat dihargai betul oleh seluruh manajemen. Kendati begitu, permohonan tersebut belum tentu diterima oleh pemegang saham.

"Tidak ada tekanan, karakter beliau memang begitu. Permohonan akan disampaikan ke Garuda dan pemegang saham, tapi belum tentu diterima. Sejak awal di Citilink 2012 saat menjadi Direktur Keuangan beliau memang bagus,"ujar Benny.

Baca juga,  Citilink Pecat Pilot Pesawat yang Diduga Mabuk.

Penerbangan Citilink QG800 rute Surabaya - Jakarta pada Rabu (28/12) lalu sempat mengalami keterlambatan dikarenakan protes penumpang terhadap pilot yang diduga mabuk. Saat itu, penumpang mendengar pilot Tekad Purna mengucapkan welcome announcement dengan tidak jelas seperti tengah mabuk.

Pihak Citilink pun segera mengganti pilot dan segera mengecek kondisi kesehatan pilot tersebut. Meski terlambat, penerbangan QG 800 tetap dilanjutkan menuju Jakarta dengan membawa 154 penumpang dan telah mendarat dengan selamat pukul 07.30 WIB.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement