EKBIS.CO, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) mendukung kebijakan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan yang mengakhiri kemitraan dengan perusahaan perbankan asal Amerika Serikat (AS), JPMorgan Chase Bank, N.A.
"Terus terang saya terganggu, kita jadi menbuang waktu untuk membela diri. Saya mendukung keputusan bu Ani (Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati)," ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakarta, Selasa (3/1).
Ia mengharapkan bahwa setiap pihak yang melakukan bisnis di Indonesia agar membuat analisa yang tidak membuat khawatir pasar dan berpotensi menciptakan gangguan stabilitas sistem keuangan nasional. "Kami (Bursa) tidak mau ikut campur dan intervensi apa yang dibicarakan JP Morgan, tetapi saya rasa negara sebagai regulator punya hak untuk bicara dengan JP Morgan," ujarnya.
Kendati demikian, Tito Sulistio tetap optimistis kinerja industri pasar modal pada 2017 ini akan kembali mencatatkan hasil positif dan tidak terlalu terpengaruh oleh pemutusan kerja sama pemerintah dengan JP Morgan. "Tahun ini kami percaya, pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO) di atas 30 perusahaan karena menurunnya suku bunga dan permintaan yang banyak kepada saham," ucapnya.
Ia memaparkan bahwa setidaknya sekitar 14 anak perusahaan BUMN sektor infrastruktur yang telah melakukan pembicaraan pelaksanaan IPO di pasar modal.