Kamis 05 Jan 2017 00:18 WIB

Tekan Angka Pengangguran, Pemerintah Fokus Sediakan Pendidikan Kejuruan

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Budi Raharjo
Siswa siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bisma Margasari Tegal mengikuti pendidikan mengenal bursa saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (23/2).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Siswa siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bisma Margasari Tegal mengikuti pendidikan mengenal bursa saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (23/2).

EKBIS.CO, BOGOR -- Menteri Perekonomian Darmin Nasution menyebut bahwa Presiden Joko Widodo meminta agar pendidikan dan pelatihan vokasional (kejuruan) menjadi salah satu fokus kerja pemerintah pada 2017. Pemerintah ingin meningkatkan kualitas angkatan kerja di Indonesia sehingga mereka memiliki keterampilan khusus yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Dengan begitu, angka pengangguran diharapkan menurun dan kesejahteraan rakyat meningkat. "Beliau (Presiden) menekankan fakta bahwa sebagian besar penduduk kita yang bekerja itu paling-paling tamatan SD, ditambah sedikit mungkin SMP," kata Darmin, di Istana Bogor, Rabu (4/1).

Karenanya, kata dia, mereka perlu mendapatkan pelatihan tambahan agar memiliki keterampilan yang dapat dipakai oleh dunia kerja, sehingga tak lagi menjadi pekerja di sektor informal. Darmin juga mengatakan bahwa pendidikan dan pelatihan vokasional akan dilakukan secara masif. Metode pendidikan tersebut menitikberatkan pada praktek kerja langsung. Porsi belajar di kelas hanya sepertiga dari total pelajaran.

Berbicara terpisah, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri memastikan lulusan sekolah vokasional akan terserap oleh dunia kerja. Seiring dengan makin banyaknya investasi yang masuk ke Indonesia, kata Hanif, maka lapangan kerja juga akan bertambah banyak.

Ia juga menyebut bahwa faktor ketenagakerjaan berkontribusi besar dalam masalah kemiskinan dan ketimpangan sosial. "Terobosannya kita memperluas akses masyarakat mendapat pelatihan keterampilan yang sesuai kebutuhan industri. Nah itu priroritas kita di 2017 ini," kata Hanif.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement