Senin 09 Jan 2017 11:36 WIB

PLN: 200 Desa Belum Berlistrik di Sulteng

Red: Andi Nur Aminah
Dua anak membaca Alquran menggunakan penerangan lilin
Foto: Antara/Saiful Bahri
Dua anak membaca Alquran menggunakan penerangan lilin

EKBIS.CO, PALU -- PT PLN menyebutkan desa di Sulawesi Tengah hingga yang kini belum berlistrik masih ada sebanyak 200-an desa. Jumlah itu tersebar di sejumlah kabupaten di daerah ini. "Total desa di Sulteng mencapai 2.009 desa, dan 200-an desa di antaranya belum terjangkau listrik dari PLN," kata Manager PT PLN Area Palu Emir Muhaimin, di Palu, Senin (9/1).

Jumlah pelanggan listrik di Sulteng, khusus dalam area PLN Palu yang melayani kebutuhan listrik masyarakat di beberapa kabupaten dan kota antara lain Tojo Una-Una, Morowali, Morowali Utara, Poso, Parigi Moutong, Sigi, Donggala, dan Kota Palu sebanyak 330 ribu pelanggan.

Pada 2017 ini, PLN akan memprioritaskan pembangunan infranstruktur kelistrikan di daerah-daerah yang masih rendah tingkat rasio elektrifikasinya. Sejumlah daerah di Sulteng yang masih rendah rasio elektrifikasinya, antara lain Banggai Kepulauan (Bangkep), Banggai Laut, Parigi Moutong, Tojo Una-Una, Morowali, dan Morowali Utara.

Sedangkan di Kabupaten lain, seperti Poso, Buol, Tolitoli, dan dan Sigi rasio elektrifikasinya sudah di atas 80-an persen. Kecuali Kota Palu hampir 100 persen. Pada 2019, Emir mengatakan pemerintah menargetkan resio elektrifikasi nasional, termasuk di Sulteng sudah meningkat menjadi 97 persen. "Kami akan upayakan agar target itu bisa tercapai," katanya pula.

Kendala utama dalam meningkatkan rasio elektrifikasi di Sulteng, kata Emir menyangkut anggaran, mengingat biaya yang dibutuhkan cukup besar. Karena itu, dengan dihapuskan subsidi listrik bagi golongan R-1/900 VA pelanggan mampu diharapkan anggarannya dapat digunakan untuk mendukung program atau target pemerintah pada 2019 dengan tingkat rasio elektrifikasi di Tanah Air meningkat sesuai target yakni 97 persen desa telah terlistriki.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement