EKBIS.CO, PURBALINGGA -- Bupati Purbalingga Tasdi menyebutkan, pengembangan Lanud TNI AU Wirasaba menjadi Bandara Komersial Jenderal Soedirman hanya tinggal satu langkah lagi. Pembangunan bandara itu hanya tinggal menunggu nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Perhubungan, TNI Angkatan Udara dan PT Angkasa Pura (AP).
''Jika MoU sudah ditandatangani masing-masing pihak, proyek tersebut bisa langsung dimulai,'' jelasnya, Kamis (12/1).
Meski demikian dia mengakui, hingga kini masih belum diputuskan apakah yang akan membangun pihak PT Angkasa Pura atau Kementerian Perhubungan. ''Ini yang masih dibahas di tingkat pusat,'' jelasnya.
Meski demikian Tasdi menjelaskan, bagi Pemkab Purbalingga, siapa pun yang akan membangun tidak menjadi masalah. ''Terserah siapa saja yang mau membangun bandara. Apakah pemerintah pusat, Angkasa Pura atau siapa saja, yang penting bandara cepat dibangun. Ini harapan masyarakat kami,'' tegasnya.
Dia menyebutkan, bila bandara sudah ada di Purbalingga, maka akses mobilitas masyatarakat dari dan ke wilayah Jateng selatan bagian barat, menjadi lebih cepat dan mudah. Misalnya, perjalanan Purbalingga-Semarang yang ditempuh melalui jalan darat mencapai 6 jam, dengan penerbangan hanya menjadi 30 menit. Demikian juga ke Yogyakarta hanya 25 menit, ke Jakarta 45 menit, dan perjalanan ke Surabaya hanya 1,15 jam.
Tasdi juga menyatakan, kebaradaan bandara ini akan menjadi kunci perkembangan ekonomi bagi Jawa Tengah wilayah barat. Dengan adanya bandara, para investor yang sebelumnya ragu-ragu menanamkan investasi di wilayah terswebut, tidak akan menjadi ragu lagi.
Untuk menunjang rencana keberadaan bandara tersebut, Tasdi mengaku akan terus melakukan pembenahan infrastruktur jalan agar pengguna jalan lebih nyaman. Hal ini dibuktikan dengan besarnya anggaran dalam APBD 2017 yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur.
''Nilai keseluruhan APBD 2017 kita tetapkan sebesar Rp 2,053 triliun. Dari anggaran sebesar itu, sebanyak 58 persen atau Rp 1,173 triliun untuk belanja tidak langsung dan 42 persen atau Rp 890 miliar untuk belanja langsung. Komposisi belanja langsung ini sudah meningkat cukup besar dibanding anggaran tahun-tahun sebelumnya,'' jelasnya.
Pembangunan infrastruktur yang dilakukan, antara lain untuk membangun 97 titik jalan. Baik berupa peningkatan kualitas jalan dengan melakukan pelebaran jalan yang sudah ada, maupun membuka akses jalan baru.