EKBIS.CO, SOREANG -- Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Cabang Pelayanan Pendapatan Provinsi Wilayah Bandung II Soreang mengungkapkan realisasi penerimaan pajak dari lima sektor pajak sepanjang 2016 telah mencapai Rp 601,9 miliar. Raihan tersebut melebihi target yang sudah ditetapkan pada awal tahun sekitar Rp 582 miliar.
“Selama 2016, kita melampaui target (over target), cukup bagus dan signifikan. Padahal kondisi perekonomian 2016 relatif berat,” ujar Kepala Cabang Pelayanan Pendapatan Provinsi Wilayah Bandung II Soreang, Dedi Jubaedi kepada wartawan saat ditemui di ruang kerjanya di Soreang, Kamis (12/1).
Menurutnya, beberapa sektor penerimaan pajak yang melampaui target yaitu realisasi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) mencapai Rp 176,4 miliar dari target awal sebesar Rp 169,2 miliar atau sekitar 4,7 persen (Rp 7 miliar). Sementara itu, Biaya Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) mencapai Rp 128,7 miliar atau 107,8 persen (Rp 10 miliar) dari target Rp 119,3 miliar.
Dirinya menambahkan, penerimaan pajak air permukaan tercapai Rp 2,5 miliar atau 101,2 persen dari target Rp 2,3 miliar. Selain itu, pajak rokok Kabupaten Bandung tercapai Rp 184,7 miliar atau 101,2 persen dari target Rp 182,5 miliar. Sedangkan pajak bahan bakar hanya tercapai Rp 106,5 miliar atau 99,8 persen dari target Rp 106,7 persen.
“Target besar (pajak bahan bakar) tapi kenyataannya tidak semua masyarakat mengisi bensin di kabupaten Bandung. Banyak yang mengisi BBM di Kota Bandung, agak susah mencapai target,” ungkapnya. Ia mengatakan secara umum penerimaan pajak di semua sektor pajak bagus.
Dedi mengatakan pihaknya terus memaksimalkan outlet-outlet yang ada untuk menggenjot penerimaan pajak. Bahkan menjemput bola melalui samsat keliling dengan menggunakan mobil dan samsat gendong dengan motor agar bisa mencapai ke pelosok dan gang yang tidak terjangkau.
Ia menuturkan, pihaknya mempunyai 4 tempat samsat outlet di Pangalengan, Ciwidey, Taman Kopo Indah (TKI) 3, Bojongsoang yang akan dipindahkan ke salah satu tempat di Baleendah dan mulai digunakan Februari.
“Kita juga melakukan langkah jemput bola ke buruh pabrik, kita pasang samsat keliling di lingkungan pabrik. Termasuk di Car Free Day dan bekerjasama dengan pelayanan-pelayanan publik lainnya. Sementara itu, yang belum didatangi ke pesantren-pesantren,” katanya.
Pada 2017, menurutnya, target penerimaan pajak dipastikan naik dengan alasan tuntutan pembangunan sehingga belanja ikut naik. Namun secara teknis, dirinya belum bisa menyebutkan angka pasti target yang direncanakan karena masih dalam proses penghitungan. Meski begitu, diharapkan target 2017 bisa melampaui 2016.
Dirinya menambahkan total kendaraan di Kabupaten Bandung hingga 31 Desember kemarin mencapai 546.213 kendaraan. Dimana, sebanyak 478.859 merupakan kendaraan roda dua (80 persen) dan 67.354 kendaraan roda empat. Sehingga bisa disimpulkan kemampuan daya beli masyarakat Kabupaten Bandung lebih banyak membeli kendaraan roda dua, termasuk di Indonesia.