EKBIS.CO, JAKARTA -- Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden Joko Widodo dijadwalkan bertemu di Istana Bogor, Ahad (15/1). Keduanya akan membahas penguatan hubungan bilateral, penguatan kerja sama ekonomi, dan kolaborasi dalam menghadapi situasi keamanan regional dan internasional.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Jepang, Yasuhisa Kawamura, mengatakan hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang pada 2018 mendatang akan memasuki tahun ke-60. Indonesia selama ini menjadi negara yang penting bagi Jepang, serta menjadi rumah bagi 18,5 ribu warga Jepang dan 1.700 perusahaan Jepang, sehingga hubungan bilateral perlu terus ditingkatkan.
"Indonesia memiliki peran khusus di Asia, sebagai pemimpin ASEAN, dan negara yang penting untuk bekerja sama dengan Jepang," ujar Kawamura, dalam acara press briefing di Hotel Fairmount, Jakarta, Ahad (15/1).
Dalam kerja sama ekonomi, kata dia, PM Abe akan membahas kerja sama di bidang maritim, perkembangan infrastruktur, dan investasi. Khusus bidang infrastruktur, Jepang juga akan membahas kerja sama pembangunan dan pengelolaan Pelabuhan Patimban di Jawa Barat dan pembangunan sistem irigasi, serta perlindungan wilayah pesisir. "Mari kita tunggu sampai pertemuan dilakukan. Kami sedang meninjau hal itu dan mendiskusikan bagaimana proyek direalisasikan," kata dia.
PM Abe juga akan mengajak Pemerintah Indonesia berkolaborasi meningkatkan keamanan regional Asia dan internasional. Saat ini, Asia dan masyarakat internasional sedang menghadapi masalah sengketa Laut Cina Selatan dan ancaman rudal nuklir Korea Utara. "Sebagai negara dengan ribuan pulau, Indonesia memiliki kekuatan maritim yang besar untuk mendukung keamanan kawasan," ungkapnya.