EKBIS.CO, YOGYAKARTA -- Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mendorong perusahaan membantu para pekerjanya menghadapi kompetisi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Salah satu caranya dengan melengkapi kemampuan dan kompetensi yang tepat.
"Sektor-sektor usaha termasuk BUMN dan swasta memang sangat diharapkan dapat mendukung upaya peningkatan kompetensi para pekerja," kata Hanif saat gala dinner di sela kegiatan "Pertamina International Learning Conference (PILC)" di Yogyakarta, Rabu (18/1) malam.
Menurut Hanif, banyak tantangan yang dihadapi Indonesia maupun negara-negara ASEAN menghadapai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Salah satunya adalah keengganan perusahaan untuk mendorong para pekerjanya agar meningkatkan kompetensi.
"Beberapa perusahaan masih melihat pengembangan pekerja sebagai cost dan mengkhawatirkan naiknya permintaan kompensasi dari pekerja pascapeningkatan kompetensi," kata dia.
Namun, Hanif mengaku lega karena beberapa perusahaan telah mendukung upaya tersebut. Di antaranya Pertamina yang telah memberikan contoh dengan meluncurkan Lembaga Sertifikasi Profesi Pertamina pada 2016, yang sekarang telah menerbitkan ratusan sertifikat kepada para profesional di sektor energi, khususnya pada aspek kelautan dan HSSE.
"Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan termasuk sektor bisnis, kelompok think-thank dan masyarakat pada umumnya dapat bekerja sama untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut," kata dia.
Oleh karena itu, kata dia, pelaksanaan PILC yang diselenggarakan PT Pertamina sangat efektif untuk menstimulasi kolaborasi di antara para pemangku kepentingan guna menemukan solusi terbaik dalam mengatasi tantangan pengembangan SDM di Indonesia. Ia mengatakan pemerintah melalui Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) akan mempercepat proses sertifikasi untuk sekitar 120 ribu orang profesional pada tahun ini dengan melibatkan Lembaga Sertifikasi Profesi di seluruh Indonesia.