EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan, kementerian yang dibawahinya akan fokus pada pengembangan teknologi dan inovasi pada 2017. Fokus itu ditetapkan sebagai langkah untuk mengantisipasi penerapan sistem teknologi produksi global terbaru sebagai dampak dari revolusi industri keempat atau industry 4.0.
Airlangga saat ini berada di Davos, Swiss, untuk menghadiri World Economic Forum (WEF). Lewat WEF, kata Airlangga, diharapkan dapat melahirkan agenda kerja sama yang bermanfaat di tingkat global dan regional bagi para pengambil kebijakan maupun pelaku usaha.
"Ini untuk menyusun pendekatan baru dalam membangun sistem produksi yang inovatif dan aplikatif, yang selaras dengan fenomena revolusi industri keempat," kata Airlangga, seperti dituturkan Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perindustrian, Kamis (19/1).
Airlangga menambahkan, dampak dari revolusi industri keempat sudah ditandai dengan munculnya sejumlah terobosan teknologi, antara lain genetic engineering, artificial intelligence, nanotechnology, biotechnology, next generation robotics dan 3D printing.
Selain itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga akan mendorong peningkatan daya saing dan perluasan pasar bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM) nasional melalui e-Smart IKM. Airlangga berharap pihaknya juga mampu meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal dengan cara mengenalkan perubahan teknologi dan hubungannya dengan kebutuhan skill saat ini.
Airlangga meyakini, langkah-langkah yang akan dilakukan Kemenperin itu akan memberikan dampak positif pada model bisnis, jaringan suplai global, kebutuhan tenaga kerja dan keberlangsungan industrinya.