Ahad 22 Jan 2017 16:55 WIB

Bisa Jadi Perusahaan Besar, Koperasi Syariah 212 Perlu Penuhi Syarat Ini

Rep: Fuji E Permana/ Red: Budi Raharjo
 Ustadz Zaitun Rasmin (ketiga kiri) bersama ketua koperasi syariah Antonio Syafe’i (tengah) memberikan pengarahan kepada Jamaah yang mengisi formulir untuk menjadi anggota koperasi syariah 212 yang diselenggarakan di STEI Tazkia, Bogor, Jawa Barat, Jumat (
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ustadz Zaitun Rasmin (ketiga kiri) bersama ketua koperasi syariah Antonio Syafe’i (tengah) memberikan pengarahan kepada Jamaah yang mengisi formulir untuk menjadi anggota koperasi syariah 212 yang diselenggarakan di STEI Tazkia, Bogor, Jawa Barat, Jumat (

EKBIS.CO, JAKARTA -- Peneliti Ekonomi Syariah menilai prospek Koperasi Syariah 212 bagus jika bisa dikelola dengan sangat baik dan profesional. Koperasi Syariah 212 juga dinilai menjadi sebuah tantangan bagi umat Islam untuk bisa menjaga dan membesarkannya.

Peneliti Ekonomi Syariah SEBI School of Islamic Economics (STEI SEBI), Aziz Setiawan mengatakan, secara umum terbentuknya Koperasi Syariah 212 menjadi tantangan besar bagi umat Islam untuk melihat koperasi tersebut secara objektif. Faktanya, di Indonesia koperasi besar secara konsep, tapi secara praktik tidak semudah yang dibayangkan.

"Karena di dalam konteks praktiknya banyak pemikiran, sehingga seringkali mengelola perbedaan pandangan, menyatukan prinsip dan membawa manajemen yang profesional, itu menjadi tantangan yang besar untuk perkembangan koperasi secara umum maupun syariah," kata Aziz kepada Republika, Ahad (22/1).

Menurutnya, Koperasi Syariah 212 dimulai dari idealisme dan spirit 212. Kemudian, tinggal bagaimana menerjemahkannya menjadi platform dan landasan kerja organisasi. Dengan ditunjang manajemen yang profesional. Itu sebabnya, Koperasi Syariah 212 menjadi tantangan yang serius bagi umat Islam.

Ia menerangkan, upaya membuat koperasi berjalan dengan manajemen yang profesional merupakan pekerjaan besar. Koperasi harus membangun kepercayaan anggota yang sangat banyak. Hal tersebut tentu membutuhkan kapasitas dan kemampuan manajemen yang sangat baik.

"Dari situlah unsur transparansi dan akuntabilitas sampai pertanggungjawaban harus diterapkan secara baik. Kalau itu bisa dikelola saya kira prospeknya bagus," ujarnya.

Ia menambahkan, koperasi yang besar dengan anggota yang sangat banyak dan pengurusnya yang bagus, harusnya bisa berkembang dengan baik. Aziz pun memberi saran agar prinsip dan hukum organisasi harus dipelihara dengan baik dan benar sebagai upaya menjaga Koperasi Syariah 212.

Dijelaskan dia, koperasi di negara-negara Eropa Timur banyak yang besar dan sukses. Bahkan bisa menjadi perusahaan skala global. Di Indonesia koperasi besar sangat sedikit. Makannya Koperasi Syariah 212 menjadi tantangan untuk bisa membesarkannya.

"Bagaimana mengelolanya, membutuhkan leadership yang kuat, manajemen yang profesional dan membangun kepercayaan dari pengelola dan juga anggota," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement