Selasa 24 Jan 2017 15:41 WIB

Boy Thohir: Proyek TPI Berkontribusi untuk Program Listrik 35 Ribu MW

Rep: Frederikus Bata/ Red: Nur Aini
Presdir PT Adaro Energy Garibaldi Thohir (kedua kanan), Presdir PT Tanjung Power Indonesia Mustiko Bawono, wakil Presdir PT Adaro Power Dharma Djojonegoro dan Presdir PT Adaro Power Mohammad Effendi (dari kiri) berbincang mengacungi jempol usai mengelar ko
Foto: Tahta Aidilla\Republika.
Presdir PT Adaro Energy Garibaldi Thohir (kedua kanan), Presdir PT Tanjung Power Indonesia Mustiko Bawono, wakil Presdir PT Adaro Power Dharma Djojonegoro dan Presdir PT Adaro Power Mohammad Effendi (dari kiri) berbincang mengacungi jempol usai mengelar ko

EKBIS.CO, JAKARTA -- Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (AE) Garibaldi Thohir menilai sektor kelistrikan sangat vital mendorong kesejahteraan masyarakat. Hal itu sejalan dengan bisnis batu bara yang dijalankan perusahaannya.

Saat ini perusahaan bentukan Adaro, PT Tanjung Power Indonesia (TPI) mencapai kesepakatan pembiayaan (financing close) proyek pembangkit listrik bertenaga batu bara di Tabalong, Kalimantan Selatan. Ia mengatakan progres positif tersebut bentuk dukungan pihaknya di sektor kelistrikan nasional.

"Ternyata PLTU-PLTU ini penting untuk saya. Sangat krusial. Untuk Adaro proyek PLTU bukan hanya sekedar proyek. ini penting karena membuat infrastruktur kelistrikan. Ini penting untuk Indonesia," kata Tokoh yang akrab disapa Boy itu di kantornya, di Jakarta, Selasa (24/1).

Boy mengungkapkan, kesuksesan financing close PT TPI ini mencerminkan komitmen Adaro untuk berkontribusi menuju kesuksesan program listrik 35 ribu megawatt. Tahapan konstruksi proyek ini dimulai pada Juni 2016, atau enam bulan sebelum tercapainya financing close. Tahap konstruksi ini berjalan baik di mana pembangkit listrik  2x100 megawatt di Tabalong, Kalsel, diperkirakan mencapai COD pada semester pertama 2019.

PT Adaro Power (AP) sebagai sponsor dalam konsorsium TPI, telah menandatangani perjanjian jaminan sponsor dengan para kreditur. AP setuju untuk mendukung proyek ini melalui investasi pinjaman atau ekuitas yang sesuai dengan porsi kepemilikan AP di TPI.  Untuk menjamin bisnis utamanya, Adaro Energy menjamin dukungan yang akan diberikan oleh AP. Kemudian AE memberikan jaminan sesuai dengan porsi kepemilikan tidak langsung di TPI dengan total kewajiban kontijensi sekitar 88 juta dolar AS.

Pembangkit listrik ini akan menggunakan teknologi circulating fluidized bed (CFB) yang mengeluarkan kandungan sulphur dioksida dari gas buang dengan memberikan suntikan batu kapur dan mengurangi emisi nitrogen oksida karena suhu pembakarannya yang rendah. Seluruh pemangku kepentingan yang terlibat antara lain pemerintah, PLN dan para kreditur. Kontraktor Engineering, Procurement, and Contruction (EPC) yang terpilih adalah Hyundai ENgineering Co Ltd (HEC). TPI akan melaksanakan kegiatan operasional dan pemeliharaan pembangkit listrik ini.

PT TPI merupakan konsorsium PT AP (65 persen) dan PT East-West Power Indonesia (EWPI) (35 persen). Proyek PT TPI di Tabalong, Kalsel ini menerapkan skema Build, Own, Operate, Transfer (BOOT). Proyek ini bagian dari Fast Track Program Project tahap 2 (FTP-2) untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement