EKBIS.CO, BANDUNG — PT Bio Farma (Persero) menyelenggarakan sosialisasi "Assessment Good Corporate Governance (GCG)", Kamis (2/2). Kegiatan sosialisasi ini melibatkan jajaran direksi, kepala divisi, dan kepala bagian di perusahaan tersebut.
Saat membuka acara, Direktur Keuangan Bio Farma Pramusti Indrascaryo mengatakan, direksi BUMN telah mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo di Istana, Jakarta, 25 Januari lalu. Salah satu yang ditekankan presiden ialah aspek kehati-hatian dan tata kelola perusahaan yang baik di seluruh BUMN. Dengan begitu, BUMN tidak terjebak rutinitas dan zona nyaman. “Sehingga, diperlukan sosialisasi penerapan GCG sebagai persiapan pelaksanaan assessment 2016/2017 dengan baik,” kata dia, dalam keterangan tertulis yang diterima republika.co.id.
Penilaian GCG ini dilakukan tim dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Barat. Untuk itu, sosialisasi di Bio Farma juga menghadirkan narasumber dari BPKP. Koordinator Pengawasan Akuntan Negara I BPKP Provinsi Jawa Barat Ikhwan Mulyawan menjelaskan, sosialisasi ini bertujuan menjelaskan pola penilaian GCG, menyamakan persepsi, sekaligus melihat kesiapan perusahaan dalam melaksanakan GCG.
Tahun ini, menurut Ikhwan, pelaksanaan penilaian GCG akan lebih singkat dibandingkan sebelumnya. “Hanya selama 12 hari kerja, dimulai dari entry meeting dan diakhiri exit meeting, dan penandatanganan berita acara kesepakatan hasil penilaian GCG,” ujar Ikhwan.
Sosialisasi penilaian GCG di Bio Farma ini diakhiri pengumpulan kuesioner dari para peserta kegiatan. Kuesioner ini ditujukan untuk mengukur sejauh mana pemahaman kepala divisi dan kepala bagian mengenai kode etik atau pedoman perilaku (code of conduct) yang diterapkan di Bio Farma. Hasil kuesioner ini disebut akan menjadi salah satu dokumen yang dibutuhkan untuk kelengkapan data penilaian GCG tahun ini. Sosialisasi GCG ini diharapkan dapat berlangsung secara periodik, sehingga para karyawan dapat terus menerapkan nilai dan etika kerja yang baik di perusahaan.