EKBIS.CO, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, saham syariah sangat prospektif tahun ini. Hal tersebut karena masyarakat dinilai memiliki kepercayaan tinggi pada saham syariah.
Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, ke depan emiten syariah yang paling berpotensi dan diincar investor adalah sektor pertambangan. Baik saham gas, batu bara, maupun minyak.
"Sepertinya harga minyak ke depan masih akan terus naik sampai jangka menengah. Hal itu saya kira, sejalan pergerakannya dengan harga komoditas lain. Maka saya kira saham yang berhubungan dengan pertambangan ke depannya. Kalau sektor lain cenderung netral " kata Satrio kepada Republika.co.id, Ahad, (5/2).
Ia menambahkan, kinerja dari sektor konstruksi juga perlu diperhatikan. Saat ini pemerintah tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur, sehingga saham konstruksi juga akan bagus potensinya.
Menurut Satrio saham syariah kini lebih menjanjikan dibandingkan saham konvensional, karena di pada saham syariah tidak termasuk emiten perbakan. "Saham perbankan, saya kira dengan pertumbuhan ekonomi seperti sekarang masih normal atau drop. Sektor perbankan pertumbuhannya masih akan minim dan kesulitan mendapatkan pertumbuhan bagus," tuturnya.
Sedangkan saham syariah yang terdiri dari emiten sektor pertambangan, konstruksi, dan konsumsi masih akan bagus dan outperform. Meski pun pasar pun masih menunggu sektor properti yang masih lemah.
"Saya kira orang mulai memasuki grassroots sehingga investasi syariah dinilai lebih menarik, tapi itu bukan faktor utama. Orang lebih tertarik ke saham syariah ya karena sektoralnya lebih bagus," kata Satrio.