EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Senin (6/2), dibuka menguat tipis di kisaran Rp 13.338 per dolar AS. Rupiah perlahan menguat di kisaran Rp 13.330 per dolar AS pada pukul 09.18 WIB.
Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan pekan lalu rupiah ditutup menguat di kisaran Rp 13.343 per dolar AS. Adapun rentang gerak rupiah hari ini diperkirakan berada di kisaran Rp 13.308 - 13.344 per dolar AS.
Analis Senior Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan, dengan masih melemahnya laju dolar AS, diharapkan laju penguatan Rupiah dapat terjaga. Adanya sinyal penguatan dapat memberikan ruang bagi rupiah untuk kembali melanjutkan penguatan.
"Terutama jika rilis data-data ekonomi dapat direspon baik. Diperkirakan rupiah akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support Rp 13.375 dan resisten Rp 13.305 per dolar AS," ujar Reza, Senin (6/2).
Reza menuturkan, pelemahan laju dolar AS masih terjadi di pasar spot valas Asia. Pergerakan sejumlah mata uang Asia pun terbantukan dengan pelemahan laju dolar AS tersebut.
Pelemahan laju dolar AS tidak hanya seiring dengan respon pasar yang kembali khawatir terhadap sejumlah kebijakan yang dikeluarkan Presiden Trump, yang dapat menganggu hubungan antar negara.
Di sisi lain pasar masih menunggu rilis data ekonomi AS sebelumnya dimana dirilis penurunan klaim pengangguran dan produktivitas non pertanian serta masih menunggu data payrolls.
"Belum adanya kejelasan sinyal waktu kenaikan Fed rate turut berimbas pada pelemahan laju dolar AS. Rupiah pun memanfaatkan pelemahan tersebut untuk terapresiasi," jelasnya.
Pergerakan nilai tukar rupiah pada pekan kemarin mampu mengalami kenaikan dengan memanfaatkan sentimen yang ada. Meski kenaikannya tidak sebesar pekan sebelumnya namun, masih tetap tercatat naik dengan penguatan 0,14 persen.
Pada pekan kemarin, laju rupiah sempat melemah ke level 13.385 atau lebih baik dari pekan sebelumnya. Sementara level tertinggi yang dicapai di angka 13.338 atau di bawah level high sebelumnya.
Sementara itu pada pekan ini, data pertumbuhan makro ekonomi yang akan dirilis diharapkan dapat membantu rupiah untuk melanjutkan penguatan. Namun, hal itu bisa terjadi apabila pasar memberikan reaksi yang bagus pada data tersebut.
Dari sisi global, laju dolar AS masih menjadi perhatian apalagi terdapat banyak hal yang terjadi di AS, terutama kebijakan Trump. "Saya memprediksi pergerakan rupiah dapat lebih stabil pada pekan ini. Estimasi saya rupiah akan berada di support 13.395 dan resistance 13.325," katanya.