EKBIS.CO, YOGYAKARTA -- PT Angkasa Pura I menginvestasikan dana sebanyak Rp 10 triliun untuk pembangunan bandara baru Yogyakarta dengan nama New Yogyakarta International Airport (NYIA). Investasi itu termasuk ganti rugi pembebasan lahan hingga pembangunan bandara yang ditargetkan mulai beroperasi Maret 2019.
Dirut PT Angkasa Pura I, Danang S Baskoro mengatakan, dari total investasi itu, 30 persen sampai 40 persennya digunakan untuk pembangunan run way. Setelah ground breaking yang dilakukan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, pihaknya saat ini fokus pada pemagaran lahan bandara.
Setelah itu, perseroan mulai melakukan pembangunan run way, apron, parkir pesawat, dan terakhir adalah terminal. "Untuk run way, ini banyak syarat yang harus kita lengkapi dari Amdal, BMKG karena rawan tsunami, KKOP dan masih banyak lagi," ujarnya.
Untuk tahap awal pihaknya akan membangun run way pesawat sepanjang 3.250 meter. Run way ini bisa untuk pesawat berbadan lebar 60 meter bahkan lebih besar dari run way di Semarang dan Solo. Panjang run way sendiri juga dipastikan melebihi Bali. "Ini akan menjadi bandara besar. Bahkan beberapa penerbangan dari Timur Tengah seperti Turki, Qatar dan Uni Emirat sudah siap terbang langsung ke Yogya," katanya.
Apron NYIA sendiri dipastikan bisa memuat 28 pesawat. Bandara baru Yogyakarta ini dipastikan bisa memuat penumpang sebanyak 14 juta orang dalam setahun atau dua kali lipat Bandara Adi Sutjipto.
Selanjutnya pada pembangunan tahap II setelah 2019, PT Angkasa Pura I akan membangun run way sepanjang 3,600 meter. Dengan landasan ini pesawat besar akan leluasa keluar masuk bandara tersebut. Diharapkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara akan naik signifikan.