EKBIS.CO, NEW YORK -- Saham-saham di Wall Street berakhir menguat pada Selasa (7/2) atau Rabu (8/2) pagi WIB karena investor mencerna sejumlah data ekonomi dan laporan laba perusahaan. Indeks komposit Nasdaq berhasil mencetak rekor penutupan baru.
Xinhua melaporkan, indeks Dow Jones Industrial Average naik 37,87 poin atau 0,19 persen menjadi ditutup pada 20.090,29 poin. Indeks S&P 500 naik tipis 0,52 poin atau 0,02 persen menjadi berakhir di 2.293,08 poin, dan indeks komposit Nasdaq bertambah 10,67 poin atau 0,19 persen menjadi 5.674,22 poin.
Departemen Perdagangan AS pada Selasa (7/2) mengumumkan, defisit barang dan jasa AS mencapai 44,3 miliar dolar AS pada Desember, turun 1,5 miliar dolar AS dari level direvisi pada November. Pada 2016, defisit barang dan jasa meningkat 1,9 miliar dolar AS, atau 0,4 persen, dari 2015.
Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, jumlah lowongan pekerjaan sedikit berubah pada 5,5 juta pada hari kerja terakhir.
Dalam berita perusahaan, sebelum bel pembukaan perdagangan pada Selasa (7/2), pabrikan otomotif General Motors Co mengumumkan rekor hasil setahun penuh 2016 didorong oleh permintaan ritel yang kuat untuk truk ukuran penuh dan SUV di Amerika Serikat, pertumbuhan industri berlanjut di Cina dan biaya kinerja yang efektif di seluruh dunia. Namun, saham pembuat mobil itu jatuh 4,70 persen menjadi 35,10 dolar AS di tengah kekhawatiran pajak perbatasan.
Saham Michael Kors anjlok 10,80 persen menjadi 36,82 dolar AS, setelah penjual tas tangan itu melaporkan penurunan lebih besar dari perkiraan dalam penjualannya selama kuartal liburan, disebabkan melemahnya permintaan di Amerika Utara dan Eropa.
Data terbaru dari Thomson Reuters menunjukkan bahwa laba gabungan perusahaan-perusahaan S&P 500 di kuartal keempat 2016 diperkirakan naik 8,2 persen secara tahun ke tahun, sementara pendapatannya diperkirakan meningkat 4,3 persen.