EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Ketahanan Pangan (BKP) menargetkan pendirian 1.000 Toko Tani Indoenesia (TTI) di Jabodetabek pada tahun ini. "Maret tahun ini selesai semua," ujar Kepala Pusat Distribusi dan cadangan Pangan BKP Riwantoro, Senin (13/2).
Anggaran yang digelontorkan untuk program 1.000 TTI tersebut membutuhkan Rp 45 miliar. Dana tersebut dialokasikan untuk pengembangan 1.000 tti, dan penumbuhan pemasok dalam hal ini Kelompok Tani. Dengan semakin banyaknya TTI, diakuinya akan membuka akses masyarakat dalam mendapatkan pangan dnegan harga memadai.
Saat ditemui di TTI Centre, Pasar Minggu, Jakarta, ia mengatakan, perkembangan munculnya TTI baru sangat luar biasa. Dalam waktu sepekan, sudah ada tambahan 43 TTI baru yang tersebar di Jakarta.
Sebelumnya per 6 Februari ada 22 TTI yang aktif dan menerima produk pangan dari TTI Centre. "Sehingga jumlahnya sudah mencapai 65 TTI," ujar Riwantoro.
Selain terus memperbanyak TTI dalam bentuk toko atau di lokasi tertentu, TTI mobile juga akan dikerahkan menyalurkan pangan dengan harag memadai. Rencanaya, ia melanjutkan, pada akhir Maret akan mulai berperasi TTI mobile yang akan menyentuh masyarakat di kawasan Rumah Susun atau kawasan lain.
"Kita akan segera beli kendaraan 10," katanya. Jika angka tersebut dirasa kurang dalam memenuhi kebutuhan, bukan tidak mungkin pihaknya akan melakukan penamabahan aramada.
Sayangnya, untuk saat ini TTI mobile masuh dfokuskan untuk wilayah Jabodetabek. Sebab, Jakarta dan sekitarnya dianggap sebagai berometer untuk pemenuhan pangan strategi dengan harga murah.
Pelaksana tugas Kepala BKP Spudnik Sujono mengatakan, meski berfokus pada Jabodetabek, bukan berati BKP abai dengan provinsi lain. Seperti diketahui, BKP ada di seluruh provinsi dan TTI telah menyentuh di 32 provinsi yang ada.
"Kita semua akan terus secara masif mengembangkan (TTI tersebut, red)," katanya.