EKBIS.CO, BANDAR LAMPUNG – Pemerintah menargetkan produksi jagung pada tahun ini mencapai 25 juta ton. Jumlah tersebut membuat Indonesia tidak lagi impor jagung sepanjang 2017.
“Jelas, target kami harus di atas tahun lalu, bisa sampai 25 juta ton di 2017,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di sela-sela panen jagung perdana di Desa Tanjung Agung, Kecamatan Katibung, Kabupaten Tanggamus, Lampung, Kamis (16/2).
Menurut dia, kesejahteraan petani jagung menjadi prioritas untuk ditingkatkan, sehingga pemerintah dan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) bertekad tidak akan terjadi impor jagung seperti tahun-tahun sebelumnya.
Selain itu, pemerintah juga memberi dukungan kepada petani dengan membaiknya harga jagung di tingkat petani jagung. Menurut Mentan, harga jagung di tingkat petani 2.700 per kg untuk jagung dengan kadar basah, sedangkan harga jagung dengan kadar kering mencari Rp 3.700 per kg.
Ia mengatakan membaiknya harga jagung di tingkat petani dapat meningkatkan kesejahteraan petani jagung dan menambah semangat untuk bertanam jagung. “Harga pemerintah Rp 3.150 per kg, sedangkan perusahaan menerima Rp 3.700 per kg, ini lebih bagus lagi,” ujarnya.
Ia menekankan jika harga jagung kadar kering di bawah patokan pemerintah Rp 3.150 per kg, pihaknya langsung mengecek ke lapangan untuk mencari solusinya. “Untuk jagung kadar basah tidak boleh di bawah Rp 2.500 per kg, atau jagung kadar kering tidak boleh di bawah Rp 3.150 per kg,” jelasnya.