Jumat 17 Feb 2017 06:36 WIB

Upaya Kemenpar Dukung Pariwisata di KEK Mandalika

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Hazliansyah
Sebuah mobil melintas dekat 'landmark' Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Rabu (15/2).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Sebuah mobil melintas dekat 'landmark' Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Rabu (15/2).

EKBIS.CO, LOMBOK TENGAH -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menilai sejumlah pantai di selatan Pulau Lombok memiliki potensi besar dalam menarik wisatawan terutama wisatawan mancanegara (wisman).

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Nusantara Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Eshty Reko Astuti mengungkapkan sejumlah pantai di selatan Pulau Lombok seperti Pantai Kuta, Pantai Seger, dan juga Pantai Tanjung Aan yang masuk dalam kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika, memiliki kontur alam yang sangat memesona dengan hamparan pasir putih dan dikelilingi bukit.

"Untuk mendukung daerah ini, Kemenpar terus melakukan beberapa upaya, selain promosi tentunya," ujar dia di Pantai Seger, Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Kamis (16/2) malam.

Misalnya dari sisi sumber daya manusia (SDM). Kemenpar telah menyiapkan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok yang juga berlokasi di Lombok Tengah. Dia berharap keberadaan Poltekpar Lombok yang berada di Lombok Tengah mampu mendorong percepatan sektor pariwisata di Lombok Tengah.

Selain itu, Kemenpar juga bekerja sama dengan Marta Tilaar Group yang mengeluarkan edisi khusus bermerek Gili Lombok.

Dia mengaku optimistis target 4 juta wisatawan ke NTB pada 2017 mampu tercapai. Pada tahun lalu, NTB berhasil mencapai target kunjungan sebanyak 3 juta wisatawan.

Untuk KEK Mandalika, Kemenpar juga berharap PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) yang mengelola kawasan ini, mampu mendorong peningkatan kunjungan wisatawan. "Ada ITDC yang kelola kawasan ini, dan harapannya bisa mendatangkan banyak investasi," lanjut dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement