Senin 20 Feb 2017 15:58 WIB

Produksi Perhiasan Emas Indonesia Capai 3.500 Ton

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nur Aini
Pekerja sedang menata perhiasan emas di Jakarta, Jumat (20/11).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja sedang menata perhiasan emas di Jakarta, Jumat (20/11).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Indonesia memproduksi 3.500 ton perhiasan emas senilai Rp 21 triliun selama 2016. Jumlah tersebut tumbuh sebanyak 13 persen dari realisasi tahun sebelumnya.

Studi yang dikakukan Euromonitor Internasional menunjukkan bahwa perlambatan ekonomi global yang terjadi pada 2016 tidak memengaruhi pertumbuhan industri perhiasan. Secara global, pertumbuhan industri perhiasan meningkat tiga persen pada periode 2015-2016 dengan nilai 316 miliar dolar AS.

Perwakilan Euromonitor Internasional, Jasmine Seng, mengatakan pasar terbesar perhiasan emas di dunia saat ini berada di Asia Pasifik dengan nilai 61 persen. Adapun Indonesia merupakan salah satu pasar paling potensial di Asia mengingat jumlah penduduknya yang besar.

"Dalam 10 tahun terakhir pertumbuhan pasar di Indonesia naik tiga kali lipat. Ini menunjukkan pasar perhiasan di Indonesia sangat potensial," ujar Jasmine, dalam forum diskusi 'Prospek Industri Perhiasan Emas Indonesia' di Jakarta, Senin (20/2).

Komisaris Utama PT Hartadinata Abadi Ferriyady Hartadinata, salah satu pelaku industri perhiasan emas di Indonesia, menyebut bahwa kultur masyarakat Indonesia yang gemar membeli emas karena adanya dorongan status sosial menjadikan Indonesia sebagai pasar yang menarik. Ferri menyebut, toko-toko emas di Indonesia tak hanya ramai jelang hari raya, bahkan jelang peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus saja masyarakat banyak memenuhi toko perhiasan.

Ia mengatakan, saat ini ada sembilan perusahaan besar yang bermain di industri perhiasan emas di Indonesia. Semuanya masih bermain di pasar lokal karena permintaan dalam negeri yang belum sepenuhnya dapat dicukupi industri.

Kendati begitu, ia menyebut bahwa industri perhiasan emas di Indonesia sangat tertutup. Karenanya, Ferri tak tahu persis ada berapa banyak perhiasan emas impor yang dipasarkan di Indonesia. "Saya kira impor tetap ada hanya saja tidak besar."

Ferri berargumen bahwa pangsa pasar di Indonesia kurang cocok bagi perhiasan emas impor. Sebab, desain emas dari luar umumnya kurang diminati oleh kebanyakan masyarakat Indonesia. Perhiasan emas impor biasanya berbentuk kecil, tetapi dihiasi dengan berlian. Adapun masyarakat Indonesia umumnya lebih menyukai perhiasan emas yang terlihat besar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement