EKBIS.CO, BADUNG -- Pemerintah melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menetapkan 18 kawasan industri baru dengan total luasan 3.514,5 hektare (ha) di tujuh provinsi dan 10 kabupaten kota di Indonesia. Seluruh kawasan industri tersebut memanfaatkan implementasi Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK).
"Peluncuran KLIK tahap kedua ini untuk mendukung upaya pemerintah mempercepat proses konstruksi realisasi investasi," kata Kepala BKPM, Thomas Trikasih Lembong dijumpai di Nusa Dua, Bali, Rabu (22/2) malam.
Berikut adalah 18 kawasan industri baru yang masuk dalam KLIK tahap kedua:
1. Provinsi Kepulauan Riau, total luasan 556 ha
- Kawasan Industri Batamindo Industrial Park (46,4 ha)
- Kawasan Industri Bintang Industrial Park II (20 ha)
- Kawasan Industri Kabil Integrated Industrial Park (21,7 ha)
- Kawasan Industri West Point Maritime Industrial Park (102,5 ha)
- Kawasan Industri Bintan Inti Industrial Estate Lobam (229,6 ha)
2. Provinsi Riau, total luasan 198,9 ha, yaitu Kawasan Industri Dumai
3. Provinsi DKI Jakarta, total luasan 129 ha
- Kawasan Berikat Nusantara (118,6 ha)
- Kawasan Industri Jakarta Industrial Estate Pulogadung (10,4 ha)
4. Provinsi Jawa Barat, total luasan 1.870,1 ha
- Artha Industrial Hill (315,1 ha)
- Kawasan Industri Greenland International Industrial Center atau Deltamas (400 ha)
- Kawasan Industri Jababeka Tahap III (45 ha)
- Kawasan Industri Kota Bukit Indah Ind. City (510 ha)
- Kawasan Industri Indotaisei Kota Bukit Indah (300 ha)
- Kawasan Industri Marunda Center (300 ha)
5. Provinsi Jawa Tengah, total luasan 285,7 ha, yaitu Kawasan Industri Demak
6. Provinsi Jawa Timur, total luasan 341 ha
- Kawasan Industri Maspion (151 ha)
- Kawasan Industri Tuban (190 ha)
7. Kalimantan Timur, total luasan 133,8 ha, yaitu Kawasan Industri Kariangau.