EKBIS.CO, JAKARTA -- Anak perusahaan dari KfW, Deutsche Investitions und Entwicklungsgesellschaft mbH (DEG), yang merupakan perusahaan investasi asal Jerman, kini resmi menjadi pemegang saham Bank Victoria sebesar sembilan persen. Dengan partisipasi DEG sebagai investor strategis, posisi ekuitas Bank Victoria semakin menguat.
Investasi tersebut juga memberikan sinyal penguatan modal serta meningkatnya potensi mitra strategis. DEG berkomitmen untuk mendukung pengembangan Bank Victoria di masa depan dengan fokus pada penetrasi segmen SME dan pemenuhan standar internasional pada berbagai aspek mulai dari aspek sosial dan lingkungan hingga aspek tata kelola perusahaan serta manajemen risiko.
President Director Bank Victoria Daniel Budirahayu mengatakan, dengan masuknya DEG sebagai pemegang saham minoritas perusahaan akan mengembangkan bisnis Usaha Kecil Menengah (UKM). "Untuk meningkatkan teknologi dengan masuk ke digital banking juga," ujarnya di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis, (23/2).
Ia mengaku, ada beberapa investor lain pula yang ingin masuk. Hanya saja Daniel masih enggan menyebutkannya.
Sejak 20 Januari 2017, Bank Victoria pun sudah berubah menjadi bank devisa yang masuk sebagai Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II dengan modal inti Rp 2,7 triliun. "Hal itu akan membuat investor lain semakin tertarik masuk ke Bank Victoria," tambahnya.
Vice President Financial Institutions Equity DEG Marc Oliver Junemann menyatakan, perusahaannya tidak akan menjadi saham mayoritas di Bank Victoria. Ia pun masih enggan merinci total maksimal saham yang akan ditambah ke bank yang didirikan pada 1992 tersebut.
Ia menambahkan, DEG akan berkomitmen untuk membantu Bank Victoria menuju ke BUKU III. "Kita siap menjadi partner bila ada investor lain yang mengambil alih (Bank Victoria)," ujar Marc, kepada wartawan, di Jakarta, Kamis, (23/2).
Sebelumnya, DEG telah melakukan bisnis di Indonesia lebih dari 40 tahun dan sudah mempunyai kantor perwakilan di Jakarta. DEG menawarkan kerja sama investasi jangka panjang bagi perusahaan swasta Indonesia dalam bentuk pinjaman jangka panjang, mezzanine finance, dan partisipasi equity yang dirancang sesuai kebutuhan masing-masing investasi.
DEG juga menyediakan program yang didesain khusus bagi beberapa perusahaan targetnya. Portofolio DEG di Indonesia terdapat di berbagai jenis industri seperti sektor keuangan, industri, jasa, pembangkit listrik, dan infrastruktur.