EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian BUMN dalam masa menjaring kandidat Direktur Utama Pertamina yang Baru. Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, dan Kawasan Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah mengatakan ada beberapa kriteria yang dipakai dalam penjaringan orang nomor satu di Pertamina itu.
"Mulai dari leadershipnya, kemampuan dia berbisnis. Kita nggak cari super CEO yang menguasai aspek teknis yang detil, tapi kita mencari sosok CEO yang menjadi leader, yang bisa membawa pertamina ke arah yang lebih baik," kata Edwin saat dijumpai di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (23/2).
Pada intinya menurut Edwin, pihaknya menargetkan Dirut Pertamina yang baru bisa membuat manajemen perusahaan tersebut lebih solid. Dalam misi menjadikan Pertamina perusahaan kelas dunia, sang Dirut lanjut Edwin harus memahami peta pemasaran.
"Kita harus siap kondisi dunia ini gimana, kita juga punya perpres pembangunan kilang, itu harus jadi," tutur Edwin.
Pertamina, kata Edwin tidak hanya fokus pada satu sisi entah itu hulu atau hilir, tapi keseluruhan aspek. Di hulu pembangunan kilang menjadi target guna memenuhi kebutuhan BBM secara nasional.
"Kebutuhan (nasional) 1,6 juta barel per hari (bph), kilang kita cuma 800 ribu. Jadi kita harus bangun kilang mengatasi krisis kekurangan BBM di kemudian hari. Di hilir juga ada Storage tank, itu harus kita kembangkan," ujarnya menerangkan.
Fakta ini, menurut dia, wajib diketahui Dirut Pertamina yang baru. Sehingga bukan sekedar BUMN yang mencari profit, tapi juga penyuplai kebutuhan masyarakat Indonesia.
"Nah ini kita mencari CEO yg bisa menerapkan strategi yang tepat sehingga kita tidak ketinggalan. Pertamina ini bukan hanya masalah BUMN, tapi dia penyuplai energi terbesar di negara ini," tutur Edwin.