Rabu 01 Mar 2017 23:36 WIB

Pembangunan Ekonomi Jadi Salah Satu Investasi Saudi di Indonesia

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Winda Destiana Putri
 Presiden Joko Widodo menganugerahkan Bintang Republik Indonesia Adipurna kepada Raja Salman bin Abdul Aziz Al-Saud saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/3).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Presiden Joko Widodo menganugerahkan Bintang Republik Indonesia Adipurna kepada Raja Salman bin Abdul Aziz Al-Saud saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/3).

EKBIS.CO, BOGOR -- Selama kunjungan resmi Raja Arab Saudi Salman Abdulaziz Al Saud berjanji akan memberikan uang senilai 1 miliar dolar Amerika untuk pembangunan di Indonesia. Selain itu investasi di berbagai daerah juga akan dilakukan.

Pada konferensi pers bersama, para menteri luar negeri kedua negara menegaskan Saudi Aramco dan perusahaan minyak Indonesia Pertamina berencana untuk menginvestasikan 6 miliar dolar untuk kilang minyak di Cilacap, Jawa Tengah. Kedua negara juga menandatangani 11 perjanjian, yang termasuk komitmen Saudi untuk memberikan 1 miliar dolar yang akan digunakan untuk pembiayaan pembangunan ekonomi dan kerja sama untuk memerangi kejahatan transnasional seperti penyelundupan orang, terorisme dan perdagangan narkoba.

Indonesia mengatakan pihaknya berharap investasi baru sebesar 25 miliar dolar dari Arab Saudi. Kedua pemimpin membahas kemungkinan investasi tersebut termasuk tiga kilang minyak, pembangkit listrik dan infrastruktur seperti jalan, perumahan dan sanitasi.

Sementara itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sebagai bangsa Muslim terbesar di dunia, Indonesia akan selalu memiliki ikatan khusus dengan Arab Saudi. "Indonesia dan Arab Saudi adalah dua negara besar yang memiliki pengaruh penting di kawasan, dan negara-negara kami harus terus meningkatkan kerjasama baik dalam konteks bilateral dan internasional," kata Jokowi, dilansir dari Associated Press, Rabu (1/3).

Selain itu Jokowi juga menyinggung soal kuota jamaah haji bagi Indonesia. Jokowi mengatakan ia menghargai bahwa kuota haji Indonesia, yang berkurang pascabencana haji pada 2015. Kemudian telah dipulihkan dan diperluas pada 2017 dengan 221 ribu jamaah diperbolehkan dari Indonesia.

Selama kunjungan Raja Salman, patung laki-laki dan perempuan telanjang di Istana Bogor telah dihapus atau ditutupi. Demi sopan santun kepada para pengunjung dari Saudi. Langkah yang sama diambil ketika Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengunjungi Indonesia pada bulan Januari lalu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement