EKBIS.CO, JAKARTA -- Setelah menjalin kerja sama dengan Sri Lanka, Pemerintah Indonesia kembali melakukan perjanjian kerja sama dengan Pemerintah Afrika Selatan (Afsel). Disaksikan Presiden Afsel Jacob Zuma, penandatanganan nota kesepahaman dilakukan di kompleks Istana Negara, Rabu (8/3).
Presiden Joko Widodo menuturkan, kerja sama antara Indonesia dan Afsel merupakan bentuk dari keseriusan Pemerintah Indonesia dalam membangun kedekatan dengan Afsel. Terlebih kedua negara ini merupakan bagian dari G-20 dan sama-sama aktif dalam Kerja Sama Selatan-Selatan.
"Indonesia mengharapkan agar kemitraan Indonesia dan Afrika Selatan dalam gerakan Kerja Sama Selatan-Selatan, termasuk melalui kemitraan strategis baru Asia Afrika dapat lebih diintensifikasi," kata Joko Widodo dala konferensi pers, Rabu (8/3).
Untuk menjalin kerja sama yang lebih strategis, terdapat tiga perjanjian yang diusung kedua belah pihak. Pertama, perjanjian di bidang pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas. Kemudian mengenai pelatihan dan pendidikan diplomatik antarnegara, dan terakhir tentang rencana aksi kemitraan strategis Indonesia-Afrika Selatan 2017-2021.
Menurut Jokowi, untuk perjanjian di sektor perdagangan, kedua pihak sepakat membahas penurunan hambatan tarif dan nontarif bagi produk dan komoditas unggulan. Kerja sama ini juga bisa ditingkatkan ke tingkat lebih tinggi yakni melalui Southern African Custom Union (SACU).
Dua bulan ke depan, Jokowi berjanji akan mengirimkan perwakilan dari Indonesia baik setingkat menteri dan pelaku usaha untuk melihat potensi perdagangan yang bisa dikembangkan. Dan sebagai tindak lanjutkan KTT IORA, Pemerintah Indonesia akan melakukan dialog maritim Indonesia-Afrika di masa depan. Indonesia akan mengundang Afrika Selatan untuk berpartisipasi dalam Indonesia Afrika Maritime dialog.