EKBIS.CO, WASHINGTON -- Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve, pada Rabu (15/3) menaikkan suku bunga acuannya untuk kali ketiga sejak krisis keuangan global 2008, karena pasar kerja menguat dan inflasi naik menuju target bank sentral.
"Mengingat realisasi dan ekspektasi kondisi-kondisi pasar tenaga kerja dan inflasi, bank sentral memutuskan untuk menaikkan kisaran target untuk suku bunga federal fund sebesar 25 basis poin menjadi 0,75-1,0 persen," komite pembuat kebijakan Fed mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis setelah pertemuan dua hari.
Keputusan ini menandai kenaikan suku bunga ketiga Fed sejak krisis keuangan dan yang kedua kalinya dalam tiga bulan, menunjukkan bahwa Fed telah meningkatkan kecepatan pengetatannya karena lebih yakin dalam penguatan ekonomi AS.
Dalam sebuah pidato di Chicago awal bulan ini, Ketua Fed Janet Yellen telah mengisyaratkan bahwa laju kenaikan suku bunga di masa mendatang tidak akan selambat seperti pada 2015 dan 2016, dan kenaikan suku bunga bulan ini kemungkinan akan tepat.
"Kami telah melihat pasar tenaga kerja telah sembuh dengan cepat dan terus menghasilkan pertumbuhan pekerjaan yang mengesankan," kata kepala ekonom untuk makro global pada Institute of International Finance (IIF) Ulrik Bie.
Bie menambahkan bahwa potensi lebih inflasi yang dihasilkan dari pertumbuhan pekerjaan akan menjamin tindakan tegas dari Fed pekan ini.