EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) berupaya melindungi kualitas air kota Jakarta terutama kawasan pesisir dari banjir dalam peringatan Hari Air Dunia ke-25 yang diperingati setiap tanggal 22 Maret. Salah satu upayanya dilakukan melalui program Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN) atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).
Menteri Pupera Basuki Hadimuljono mengatakan, kawasan pesisir Jakarta mengalami penurunan permukaan tanah hingga 11-12 cm per tahun, ditambah dengan terjadinya kenaikan permukaan laut akibat perubahan iklim.
"Kondisi tersebut menjadi tantangan bagi Jakarta karena bila tidak segera ditangani, dalam beberapa tahun akan terjadi back water," ujarnya melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (22/3).
Back water terjadi ketika aliran sungai tidak bisa mengalir ke laut akibat lebih tingginya muka air laut. Untuk mengatasinya dilakukan pembangunan tanggul pantai Jakarta yang menjadi program jangka pendek dan prioritas PTPIN.
Ia melanjutkan, panjang pantai Jakarta yang akan ditanggul mencapai 120 kilometer(km), dengan 20 km menjadi tanggung jawab pemerintah. Saat ini pengerjaan tengah dilakukan sepanjang 4,5 km dan ditargetkan selesai pada 2018.
"Sementara untuk pembangunan tanggul sisanya sedang dikaji bentuk keterlibatan swasta untuk pembiayaannya," ujar dia.
Pembangunan tanggul pantai yang saat ini tengah dikerjakan Kemenpupera melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) merupakan Proyek Pengamanan Pantai Tahap II yang yang terbagi menjadi dua paket pekerjaan.
Paket 1 berlokasi di Kelurahan Muara Baru (Pluit), Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara dengan panjang tanggul 2,3 km. Kontraktor yang terpilih menangani adalah PT Waskita Karya - PT Adhi Karya KSO dengan nilai kontrak Rp 379 miliar. Untuk diketahui, saat ini progres Paket 1 tersebut telah mencapai 32,12 persen dengan tanggul yang sudah terbangun mencapai 603 meter.
Sementara Paket 2 berlokasi di Kelurahan Kali Baru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara dengan panjang tanggul 2,2 km dan dilengkapi dengan bangunan rumah pompa. Kontraktor yang terpilih menangani adalah PT Wijaya Karya - PT SAC Nusantara KSO dengan nilai kontrak Rp 405 miliar.
Saat ini progres Paket 2 telah mencapai 29,22 persen dengan tanggul yang sudah terbangun mencapai 681 meter. Pada 2014 juga telah selesai dibangun tanggul pengaman pantai tahap 1 di Pluit sepanjang 75 meter.
Sementara itu, program jangka panjang PTPIN berupa pembangunan tanggul laut atau giant sea wall. Untuk proyek tersebut saat ini telah selesai disusun updated masterplan pada 2016 lalu bekerja sama dengan Pemerintah Korea Selatan dan Belanda.