EKBIS.CO, LIMA PULUH KOTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan, pemerintah mengeluarkan subsidi sebesar Rp 9 triliun untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tahun ini. Hal itu agar bunga KUR bisa turun menjadi 9 persen seperti sekarang.
"Pada dua sampai tiga tahun lalu, KUR bunganya 22 persen," ujar Darmin di sela peluncuran program Akselerasi Sinergi Inklusi (AKSI) Pangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), di Sumatra Barat, Jumat, (24/3).
Ia menegaskan, dengan total subsidi tersebut ditargetkan penyaluran KUR tahun ini mencapai Rp 110 triliun. Naik sekitar 16 persen dibandingkan target penyaluran KUR 2016 sebesar Rp 94 triliun.
"Yang menyenangkan, angkanya lumayan tinggi (penyaluran KUR tahun lalu) yang kurang menyenangkan dari total Rp 94 triliun hanya 22 persen yang disalurkan ke produksi," ujar Darmin. Maka dari itu, tahun ini pemerintah menambah porsi penyaluran KUR ke sektor produksi menjadi 40 persen.
Darmin menambahkan, sektor produksi di antaranya pertanian, peternakan, holtikultura, dan lainnya. "Pedagang juga produktif tapi jangan terlalu banyak, kalau sudah lebih tinggi pinjamlah kredit komersil," tuturnya.
Ia pun mengingatkan kepada perbankan agar lebih selektif dalam menyalurkan KUR. "Saya ingatkan ke perbankan, kalau penyaluran KUR lebih tinggi ke pedagang, kita tidak akan naikkan plafonnya atau kita stop kredit ke Anda," tegas Darmin.
Darmin menambahkan, pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ke produksi yaitu sektor pertanian melalui pembiayaan KUR akan didukung dengan perluasan lahan pertanian dan pemasaran melalui program kementerian, pemerintah daerah, serta kerja sama perusahaan besar.