Sabtu 01 Apr 2017 21:49 WIB

Luhut Selesaikan Sengketa Lahan di KEK Mandalika untuk Sirkuit MotoGP

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Nur Aini
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Panjaitan.
Foto: Republika/Wihdan H
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Panjaitan.

EKBIS.CO, LOMBOK TENGAH -- Masalah pembebasan lahan yang tidak kunjung selesai sejak 29 tahun lalu di kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika, pada Sabtu (1/4) ini diselesaikan dengan penyerahan uang kerohiman masyarakat oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

"Saya berharap bulan ini harus selesai, nanti Pak Kapolda NTB dan Pak Danrem supaya bekerja sama untuk mendorong ini selesai, termasuk bapak ibu sekalian," ujar Luhut di Rumah Mutiara Indonesia, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (1/4).

Menko Luhut menyerahkan uang kerohiman tahap pertama secara simbolik pada 10 warga yang berhak. Total pembayaran yang diberikan senilai Rp 2,8 miliar dibayarkan untuk pembebasan lahan seluas 63.019 meter persegi yang berlokasi di Batek Bantar.

Luhut menjelaskan pemberian uang kerohiman merupakan formula terbaik dalam menyelesaikan persoalan lahan di KEK Mandalika, meski membutuhkan selama empat bulan hingga proses ini selesai. "Dana kerohiman ini cara yang paling bagus untuk menyelesaikan," ucap Luhut.

Dengan selesainya masalah pertanahan ini beberapa tahun ke depan, pecinta MotoGP di Indonesia, kata Luhut, dapat menyaksikan pembalap sekelas Valentino Rossi atau Jorge Lorenzo berpacu di Sirkuit Lombok, NTB. Sirkuit ini adalah satu bagian dari rencana besar PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC untuk menjadikan kawasan Mandalika sebagai tujuan wisata kelas dunia. Luhut menambahkan sirkuit dengan konsep seasonable rencananya akan dibangun oleh perusahaan investor dari Perancis, Vincy.

      

"Tadi Pak Kepala ITDC katakan ada hampir Rp 6 triliun akan segera masuk dari satu investor Perancis (untuk) membuat hotel dengan sirkuit Moto GP. Sudah pasti, sudah ditandatangani presiden," ungkap Luhut.

Kepada Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi, Luhut berpesan penyelesaian masalah lahan masih harus dilanjutkan dengan memajukan industri lokal dan kualitas SDM dengan pendidikan. 

(Baca juga: Prancis akan Bangun Sirkuit MotoGP di Lombok)   

"Kita juga nggak mau hanya menyelesaikan (sampai) begini saja. Kita ingin juga pegawai nanti di kawasan KEK Mandalika ini nanti juga banyak putra-putri dari sini. Nanti Pulau Lombok yang begini kaya itu harus juga orang Lombok sendiri yang menikmatinya, jangan jadi orang lain (yang menikmatinya)," kata Luhut.

Dia memberikan contoh produk lokal yang bisa dijual ke industri restoran dan perhotelan seperti produk pertanian yang bisa dipasok di kawasan ini misalnya sayur, telur, dan ayam. Mantan Menkopolhukam itu menyebutkan pengembangan KEK Mandalika merupakan implementasi dari strategi pembangunan pemerintah Indonesia yang ingin mendorong pertumbuhan yang berkeadilan. "Strategi kita tidak lagi Jawa-sentris tapi Indonesia-sentris, (sehingga) pertumbuhan di luar Jawa menjadi penting," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement