EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina Persero menargetkan dalam tiga tahun ke depan harga Bahan Bakar Minyak pada 150 titik di tanah air sudah sama. BBM yang dimaksud adalah Solar bersubsidi dan Premium penugasan.
Senior VP Fuel and Distribution Pertamina Affandi menerangkan pada tahun ini fokus Pertamina menyamaratakan harga BBM di 54 lokasi. Harga BBM sama pada 2018 akan bertambah di 50 lokasi. Kemudian pada 2019, harga BBM disamakan untuk 46 lokasi lain.
"Ini akan berkembang kalau ada yang membangun infrastruktur lebih cepat," kata Affandi di kantor pusat Pertamina, di Jakarta, Selasa (4/4).
Ia menuturkan sejauh ini BBM satu harga sudah ada di 10 lokasi. Ia menjelaskan percobaan pertama di delapan lokasi di Papua dan satu lokasi di Krayan-Kalimantan Utara yang sulit dijangkau dengan perjalanan darat. Biaya distribusi sekitar Rp 800 miliar untuk satu lokasi. "Sampai sekarang beroperasi di 10 titik, terakhir di Halmahera sana," tutur Affandi.
SVP Fuel Marketing Distribution, Gigih Wahyu Hari Irianto mengatakan pada tahun ini Pertamina memperkirakan biaya distribusi BBM satu harga sekitar Rp 5 triliun. Biaya tersebut berkaitan dengan penyaluran di 54 lokasi APMS pada 2017. "Sebetulnya setelah satu dua tahun berjalan baru kita bisa lihat angka rata-ratanya (biaya distribusi), tapi ya sekitar Rp 5 triliun untuk 54 lokasi," tutur Gigih.
Pertamina, kata dia, akan terus menyampaikan progres implementasi kebijakan BBB satu harga. Ia menerangkan fokus perusahaan pelat merah tersebut di daerah-daerah terdepan, terluar, dan tertinggal.