Kamis 06 Apr 2017 00:28 WIB

ASDP dan Pelindo III Diminta Bangun Marina di Labuan Bajo

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Budi Raharjo
Sunset di perairan Flores tampak dari Pelabuhan Komodo, Labuan Bajo, NTT.
Foto: republika/ yogi ardhi
Sunset di perairan Flores tampak dari Pelabuhan Komodo, Labuan Bajo, NTT.

REPUBLIKA.CO.IDJAKARTA -- Direktur Jendral Perhubungan Laut, Tonny A Boediono mengatakan pemerintah saat ini sedang membahas pengembangan pelabuhan di Labuan Bajo. Ia mengatakan, selama ini kapal kapal cruise masih belum bisa merapat di wilayah tujuan wisata, hal ini perlu dukungan dari ASDP dan Pelindo III untuk menjadi penghubung.

Tonny menjelaskan, saat ini memang kapal-kapal cruise masih belum bisa bersandar di pelabuhan di Labuan Bajo. Ia mengatakan, hanya kapal dengan kapasitas di bawah 110 meter saja yang bisa bersandar di sana.

Untuk bisa memaksimalkan pemenuhan kebutuhan wisatawan, Tony mengatakan pihaknya meminta ASDP dan Pelindo III untuk bisa membangun marina sebagai tempat sandar kapal-kapal besar tersebut. "Sekarang kapal sudah ada lebih dari 10 kapal cruise tetapi tidak bisa sandar, dia lego jangkar. Berarti ke daerah wisata pakai kapal kecil-kecil itu ada perencaaan nanti ASDP dan pelindo III," ujar Tony di Kantor Kemenko Maritim, Rabu (5/4).

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan menetapkan Labuan Bajo, ibukota Kabupaten Manggarai Barat di Flores Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, sebagai home port bagi kapal-kapal pesiar yang datang ke Indonesia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement