EKBIS.CO, JAKARTA -- Lembaga pemeringkat internasional masih mengakui kekuatan PT Pertamina (Persero) di tengah-tengah ancaman terus melorotnya harga minyak dunia. Buktinya, lembaga pemeringkat Moody’s Investor Service kembali menaikkan grade Pertamina sebagai BUMN yang layak investasi.
Sebelumnya Moody’s menempatkan Pertamina dalam non investment grade. Namun sekarang lembaga peringkat internasional ini menaikkan posisi Pertamina dalam investment grade. Untuk menaikkan Baseline Credit Assessment (BCA) Pertamina secara positif, Moody’s menilai Kinerja Keuangan Pertamina pada 2016 sangat baik. Kini, investor tidak perlu ragu lagi membenamkan modalnya di Pertamina, karena perusahaan pelat merah ini memiliki kinerja dan prospek finansial cukup baik.
Dikutip dari siaran pers Moody’s, kenaikan BCA disokong oleh kemampuan Pertamina meningkatkan kinerja keuangan di saat industri Migas belum sepenuhnya pulih akibat lesunya harga minyak dunia.
Moody’s menggaris bawahi capaian EBITDA Pertamina naik hingga 47 persen pada 2016, hal ini berkat kenaikan produksi migas hingga 7 persen, menguatkan bisnis hilir, serta efisiensi biaya yang dilakukan perusahaan. Sebagaimana dilaporkan media beberapa waktu yang lalu, keuntungan Pertamina pada 2016 telah melampui laba Petronas, BUMN migas Malaysia.
Moody's menaikkan peringkat Pertamina dari Ba1 ke Baa3. Peringkat Baa3 pada BCA tersebut menempatkan posisi Pertamina dalam posisi Perusahaan layak investasi (investment grade). Pencapaian ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap Pertamina, sehingga membuka peluang untuk meraih pendanaan eksternal dengan biaya lebih optimal.
“Kami terus berupaya untuk mempertahankan kinerja yang baik sejalan dengan efisiensi yang digalakkan perusahaan. Dengan adanya peringkat ini maka investor tentunya dapat lebih yakin untuk berinvestasi pada proyek-proyek perusahaan yang sedang atau akan berjalan,” ujar VP Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito, dalam siaran pers, Jumat (7/4).
Sebagai informasi, peringkat kredit merupakan indikator yang merefleksikan tingkat risiko investasi di Perusahaan. Peringkat ini biasanya menjadi acuan bagi para investor untuk mengambil keputusan menanamkan investasinya ke perusahaan.
BCA juga dikenal sebagai stand alone rating, peringkat kredit yang khusus merefleksikan kondisi Pertamina sebaga entitas bisnis yang terpisah dengan pemerintah.