EKBIS.CO, SOLO --- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengapresiasi program retribusi elektronik (retribusi-el) yang diberlakukan Pemerintah Kota Solo kepada pedagang pasar Klewer. Dengan diberlakukannya retribusi-el terhadap pedagang, dia menilai akan mampu menekan potensi kebocoran angggaran pendapatan daerah.
Menurutnya diberlakukannya retribusi-el terhadap pedagang membuat aliran keuangan lebih transparan. Mendag berharap Pasar Klewer menjadi percontohan untuk pasar-pasar di daerah lainnya. "Retribusi-el ini nanti akan jadi pilot project untuk pasar di daerah lainnya. Saya lihat bangunannya sudah bagus," tuturnya di sela menghadiri peresmian pasar Klewer pada Jum'at (21/4) siang.
Rencananya retribusi-el akan diterapkan bulan depan. Mendag pun mengapresiasi langkah Pemkot Solo yang tak menarik retribusi selama pedagang menempati pasar darurat di alun-alun Keraton Kasunanan Solo. Dia berharap ekonomi pedagang semakin bangkit setelah pedagang resmi berjualan di bangunan baru pasar Klewer.
Usai terbakar pada akhir 2014 lalu, aktifitas jual beli pasar Klewer dipindahkan ke alun-alun Keraton Kasunanan Solo. Pemerintah Pusat kemudian melalui Kementeian Perdagangan mengucurkan dana untuk pembangunan kembali pasar tekstil terbesar di Solo Raya itu. Pemerintah mengucurkan dana sebesar Rp 61,8 miliar untuk pembangunan pasar Klewer tahap pertama pada 2015.
Satu tahun kemudian, pemerintah kembali mengalokasikan anggaran sebesar Rp 96 miliar untuk penyelesaian pembangunan pasar. Kendati demikian dari pagu tersebut, usai hasil lelang anggaran yang digunakan sebesar Rp 81 miliar. Di pasar Klewer baru terdapat 1.714 kios dengan 1694 pedagang dan 945 pedagang pelataran.
Mendag mengungkapkan saat ini Pemerintah masih menghitung anggaran untuk perbaikan pasar Klewer di bagian Timur.