Ahad 23 Apr 2017 13:08 WIB

Ketua MUI Berharap Pengusaha Kecil Miliki Akses di Bidang Keuangan

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo (kanan) bersalaman dengan Ketua MUI Ma'ruf Amin (tengah) didampingi Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution (kiri) seusai membuka Kongres Ekonomi Umat 2017 di Jakarta, Sabtu (22/4).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Presiden Joko Widodo (kanan) bersalaman dengan Ketua MUI Ma'ruf Amin (tengah) didampingi Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution (kiri) seusai membuka Kongres Ekonomi Umat 2017 di Jakarta, Sabtu (22/4).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Ketua MUI, KH Mak'ruf Amin berharap pengusaha kecil memiliki akses lebih baik lagi di bidang keuangan. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan perkembangan ekonomi kerakyatan serta untuk menghilangkan kesenjangan sosial.

 

Ia mengatakan akan memulai membangun arus baru ekonomi Indonesia dengan melakukan perubahan secara fundamental. Perubahan tersebut dapat dimulai melalui Kongres Ekonomi Umat (KEU) ini yang diselenggarakan di Hitel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Ahad (23/4).

"Dari aturan atau regulasi yang menyebabkan pengusaha kecil memang ini tidak memiliki akses baik di bidang keuangan maupun di bidang pelayanan, di bidang produksi, distribusi," ujar Kiai Ma'ruf saat ditemui di sela-sela kongres itu.

Kiai Ma'ruf mengatakan Presiden Jokowi sudah mengintruksikan agar dalam Kongres Ekonomi Umat ini membahas usulan-usulan yang kongkret dan detail. Karena itu, kata dia, dalam diskusi hari ini MUI berencana mendatangkan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Namun, karena berhalangan akhirnya diganti oleh Wakil Menteri Keuangan RI, Mardiasmo.

"Supaya usulan-usulan kita itu memang apa yang kita inginkan memperoleh respon dari Kementerian, makanya kita lakukan komunikasi-komunikasi di dalam pembahasannya," ucapnya.

Sementara, Mardiasmo mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan berbagai hal di bidang ekonomi kerakyatan. Namun, menurut dia, untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan tersebut psmerintah juga masih perlu membangun bidang lainnya, seperti infratruktur maupun bidang informasi.

"Salah satu ketimpangan tidak hanya ketimpangan yang kaya dan miskin tapi juga ketimpangan infrastruktur yang dibangun, ketimpangan akses informasi," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement