EKBIS.CO, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyampaikan pentingnya beradaptasi dengan perkembangan kondisi dunia dan juga teknologi. Dia menekankan agar seluruh pihak dapat mengembangkan pola pikir yang mampu melihat jauh ke depan.
"Orang sudah berpikir jauh. Coba lihat Elon Musk (miliuner), dia berpikir mengenai hyperloop, Tesla, dan SpaceX. Saat kita masih berpikir mengenai mengurus pelabuhan dan tol, mereka sudah berpikir ke mana-mana. Berpikir ke arah masa depan yang fantastik," ujar Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Rabu (26/4).
Perubahan yang semakin cepat itu, menurut dia mengharuskan Indonesia untuk turut bergerak cepat. Dia berpendapat, jika negara tidak mampu bergerak cepat, maka dipastikan negara akan mengalami ketertinggalan.
"Inilah teknologi. Orang lain sudah ke mana-mana, negara lain sudah ke mana-mana. Ini perlu kita ingatkan agar kita sadar betul jangan sampai kita ditinggal," ucapnya.
Jokowi menegaskan, persaingan global seperti saat ini menjadikan negara-negara saling berkompetisi. Salah satu yang dapat dirasakan, menurutnya ialah persaingan negara-negara untuk menarik investor ke negara mereka. Dia juga meyakini, para investor tentu lebih memilih negara yang dapat memberikan pelayanan dan kepastian hukum yang jelas.
"Globalisasi berarti investor punya banyak pilihan. Kita perlu sadari kalau seorang investor tidak jadi berinvestasi di Indonesia, bukan berarti dia tidak jadi investasi. Artinya, dia pindah ke tempat lain. Investasi ini sekarang dinamis dan menjadi rebutan semua negara karena perlambatan ekonomi dunia," kata Jokowi.
Dalam acara yang dihadiri para pimpinan lembaga negara, menteri-menteri Kabinet Kerja dan para gubernur, bupati dan walikota ini, Jokowi mengingatkan kepada jajarannya untuk pandai menentukan fokus dalam bekerja. Kebiasaan dan rutinitas yang selama ini dilakukan hendaknya untuk diubah dan tentukan prioritas yang jelas.
"Saya ingin ingatkan bahwa kita ini sudah bertahun-tahun anggaran kita tidak pernah fokus. Perencanaan kita tidak pernah fokus dan tidak memiliki prioritas yang jelas," ujarnya.