EKBIS.CO, JAKARTA -- Kanada segera membangun pusat pendidikan di kawasan industri yang ada di Bintan, Kepulauan Riau. Pusat pendidikan tersebut akan difokuskan pada sektor perawatan dan perbaikan pesawat atau industri Maintenance, Repair and Overhaul (MRO).
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, pendidikan vokasi khusus industri MRO ini akan mendorong sektor kedirgantaraan di Indonesia. Apalagi, industri MRO di dalam negeri baru mampu memenuhi 30 persen dari seluruh kebutuhan perawatan dan perbaikan pesawat di Indonesia.
“Industri MRO tengah berkembang pesat di Indonesia, sehingga membutuhkan banyak SDM yang siap pakai,” ujarnya, lewat keterangan resmi pada Republika, Kamis (27/4).
Airlangga telah melakukan pertemuan dengan Duta Besar Kanada untuk Indonesia, Peter MacArthur di kantor Kementerian Perindustrian pada Kamis (27/4) sore. Dalam kesempatan itu, keduanya juga membahas rencana Kanada berinvestasi di sektor kelistrikan.
“Mereka menyatakan sanggup untuk berkontribusi dengan kapasitas sebesar 2x300 megawatt yang berbasis bahan bakar batu bara dan tenaga surya,” tutur Airlangga.
Kanada tercatat sebagai salah satu mitra dagang utama Indonesia. Ekspor utama Indonesia ke Kanada adalah produk karet dan tekstil. Kanada juga berpotensi menjadi pintu masuk strategis bagi pengembangan ekspor Indonesia di kawasan Amerika. Sebab, ia merupakan anggota North American Free Trade Agreement (NAFTA).
Di bidang investasi, Kanada menempati peringkat ke-20 investor terbesar di dalam negeri. Pada tahun 2016, investasi Kanada di Indonesia mencapai 99,8 juta dolar AS untuk 81 proyek.