EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk mencatatkan laba sebesar Rp 245,08 miliar di kuartal I 2017 dengan rasio laba bersih 6,43 persen. Keuntungan itu tumbuh 242 peren dibandingkan periode yang sama 2016.
Penjualan WIKA (belum termasuk proyek-proyek kerja sama operasi / KSO) di triwulan I 2017 mencapai Rp 3,813 triliun atau melonjak sebesar 39,83 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 2,726 triliun. Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo yakin bahwa tren kenaikan yang terjadi masih akan berlanjut di tahun 2017.
“Performa WIKA selama triwulan I menunjukan bahwa kami sudah on track dan berpotensi untuk terus bertumbuh. Kami bersyukur bahwa WIKA telah dipercaya untuk menangani berbagai proyek strategis pemerintah sehingga ruang WIKA untuk berkembang masih sangat luas,” ujar Bintang melalui keterangan tertulisnya, Senin (1/5).
Selain pencapaian Laba bersih, pada April WIKA mencapai kontrak baru sebesar Rp 16,63 Triliun atau sebesar 38,45 persen dari target kontrak baru di tahun 2017. Besaran kontrak baru tersebut meningkat 175,80 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Lonjakan kontrak baru tersebut berasal dari pembangunan jalan kereta api Bandar Tinggi–Kuala Tanjung serta pengembangan bisnis EPC (Engineering, Procurement and Construction) dan OM (Operation and Maintanance) dari proyek PLTMG.
Selain itu, Pengembangan EPCC (Engineering, Procurement, Construction, and Comissioning) Pengembangan Pabrik Gula Asembagus Tahun 2017, WIKA memproyeksikan target laba bagi Pemilik Entitas Induk sekurang-kurangnya sebesar Rp 1,218 triliun atau meningkat 20,45 persen dari pencapaian tahun 2016 sebesar Rp 1,012 triliun.
Diproyeksikan kontrak dihadapi Perseroan mencapai Rp 102,94 Triliun atau ekuivalen 123,59 persen dibandingkan kontrak dihadapi tahun 2016. Komposisi perolehan kontrak baru tahun 2017 diperkirakan sebesar 29,8 persen berasal dari proyek-proyek Pemerintah, 30 persen BUMN, dan 40,2 persen Swasta.