Rabu 03 May 2017 16:36 WIB

Bawang Putih Masih Mahal, Mentan: Barang Impor Harusnya Murah

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Warga berdesak desakan membeli bawang putih. ilustrasi. (Republika/ Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Warga berdesak desakan membeli bawang putih. ilustrasi. (Republika/ Agung Supriyanto)

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Bawang putih kini menjadi perbincangan hangat karena harganya yang lebih dari Rp 50 ribu per kilogram (kg). Padahal menurut Menteri Pertanian Amran Sulaiman, produk impor seharusnya bisa didapat dengan harga murah.

"Logika, yang biasanya tinggi yang tidak impor," katanya kepada wartawan saat ditemui di Gedung Auditorium Kementerian Pertanian, Rabu (3/5).

Menurutnya, harga bawang putih seharusnya berada di kisaran Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per kg. Tidak lebih dari angka tersebut. Merasa ada hal yang tidak masuk akal, ia bekerjasama dengan Kepolisian Republik Indonesia untuk menurunkan satuan tugas (satgas) mengatasi harga bawang putih.

Amran sendiri tidak memungkiri adanya potensi kartel bawang putih seperti yang sempat terjadi pada komoditas cabai rawit merah 

"Kita lihat saja nanti, pengalaman kita cabai saja dikartel," kata dia.

Meski demikian, ia berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan bawang putih dan bawang merah. Sebanyak 2.000 ton bawang merah dan 1.000 ton bawang putih disiapkan sebagai persediaan bulan Ramadan. Pihaknya telah bertemu dengan Menteri BUMN untuk segera menindaklanjuti pengadaan 1.000 ton bawang putih tersebut.

"Terserah mereka," jawabnya saat ditanya pengadaan berasal dari mana.

Saat ini ia mengaku membebaskan importir untuk mendatangkan bawang putih dari luar negeri. Tapi ke depannya ia meminta seluruh pihak untuk membela petani agar menanam bawang putih.

Amran berharap dengan begitu ketergantungan Indonesia terhadap impor bawang putih bisa berhenti seperti yang kini terjadi pada jagung. Kementan terus mengupayakan penyerapan hasil panen petani jagung dengan harga yang menguntungkan.

Awalnya, kata dia, Indonesia mengimpor hampir empat juta ton dan akhirnya berkurang menjadi tiga juta ton.

"Tinggal 900 ribu ton tahun ini. Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada permintaan impor," ujarnya.

Sementara itu, Amran mengaku harga bawang merah mengalami penurunan. Harga komoditas tersebut di tingkat petani dua pekan lalu hanya Rp 8 ribu per kg, yang seharusnya Rp 15 ribu. "Cabai juga turun," ujar dia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement