Jumat 05 May 2017 20:28 WIB

Pemerintah Diingatkan Pertumbuhan Ekonomi Belum Dirasakan Masyarakat

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Indira Rezkisari
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi
Foto: pixabay
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

EKBIS.CO, JAKARTA - Pemerintah kembali diingatkan untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi. Meski pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun 2017 ini tercatat membaik ke angka 5,01 persen setelah pada kuartal sebelumnya tertahan di angka 4,94 persen, namun efek pertumbuhan dianggap belum menyentuh masyarakat secara luas.

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Imaduddin Abdullah menilai, pertumbuhan ekonomi yang dicapai saat ini belum bisa dirasakan masyarakat secara langsung. Alasannya, pertumbuhan ekonomi dirasa belum berkualitas.

"Hal ini menyangkut ketimpangan kepemilikan aset antara kelas ekonomi atas dan bawah. Pertumbuhan lebih dirasakan kelompok yang di atas," jelas Abdullah, Jumat (5/5).

Sementara ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebutkan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2017 lebih dipengaruhi oleh konsumsi rumah tangga yang cenderung sedikit melambat, PMTB (investasi) yang meningkat khususnya investasi non-bangunan, serta berlanjutnya perbaikan kinerja ekspor ditopang oleh tren kenaikan harga komoditas global.

"Pertumbuhan investasi tercatat seiring dengan perbaikan investasi non-bangunan terindikasi oleh kenaikan penjualan alat berat dipengaruhi oleh kenaikan aktivitas di sektor perkebunan dan pertambangan," ujar Josua.

Sementara itu, lanjut Josua, investasi bangunan cenderung masih melambat terindikasi oleh konsumsi semen yang melambat 14,6 persen dari kuartal sebelumnya. Namun menurutnya, investasi masih cukup solid diindikasikan oleh belanja modal pemerintah yang tumbuh 11,8 persen yoy pada kuartal pertama ini.

Selain itu, Josua menilai bahwa kenaikan kinerja ekspor lebih dipengaruhi oleh kenaikan volume ekspor seiring dengan tren kenaikan harga komoditas seperti karet alam dan kelapa sawit.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement