Selasa 16 May 2017 02:00 WIB

Soal Resolusi Sawit, Italia Janji Bantu Indonesia Nego Uni Eropa

Rep: Rizky Jaramaya / Red: Satria K Yudha
Sawit
Foto: Antara
Sawit

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Menteri Pembangunan Ekonomi Italia Carlo Calenda berjanji membantu menyampaikan keberatan Indonesia kepada Parlemen Uni Eropa terkait dikeluarkannya resolusi sawit. Italia akan berusaha berada di pihak yang netral dalam persoalan ini. 

"Mengenai resolusi tersebut kami siap mendukung, tentu dengan mempertimbangkan posisi Uni Eropa, tapi tetap mendukung Indonesia," ujar Carlo usai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Senin (15/5). 

Menurut Carlo, resolusi sawit merupakan isu yang sangat sensitif bagi Indonesia. Apalagi, sawit merupakan komoditas yang sangat penting bagi perekonomian dan tenaga kerja di Indonesia. 

"Jadi, kami mempertimbangkan hal ini dan kami harus mencari solusi atas masalah ini dalam konteks free trade agreement (FTA)," kata Carlo.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita yang turut mendampingi Wapres JK dalam pertemuan dengan Carlo mengapresiasi komitmen Pemerintah Italia yang akan membantu penyelesaian resolusi sawit oleh Parlemen Uni Eropa. Sebab, permasalahan ini dapat mengganggu perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang kini sedang dalam proses perundingan.  

"Saya sampaikan bahwa kita keberatan. Sekali lagi ini adalah kampanye negatif.  Pak Wapres menyinggung janganlah persaingan dagang ini dibawa sampai seperti ini," kata Enggartiasto. 

Enggartiasto mengatakan, kampanye negatif terhadap sawit Indonesia pada dasarnya merupakan persaingan dagang dan kemudian diseret dengan mencari pembenaran terhadap masalah lingkungan. Selain mendukung Indonesia dalam resolusi sawit, Pemerintah Indonesia juga berkomitmen untuk membantu perundingan IEU-CEPA. 

"Menteri Italia janji akan serius membantu Indonesia karena ini menimbulkan dampak kepada tenaga kerja yang begitu besar," katanya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement