EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur nasional. Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN Pontas Tambunan menjelaskan saat ini pembangunan jalur trans Sumatra, Jawa, dan Jabodetabek sepanjang 1642,42 kilometer tengah berjalan.
"Proyek-proyek nasional di bawah kita, menjadi target untuk segera di realisasikan," katanya saat memberikan paparan Sinergi Membangun Infrastruktur Indonesia, di Kantor Kementerian BUMN, di Jakarta, Senin (29/5).
Pontas merincikan untuk jalur trans Sumatra terdiri jalur Medan-Binjai sepanjang 17 km. Proyek ini ditargetkan selesai pada 2017. Saat ini progress pembangunan sudah 62,2 persen. Berikutnya,Tebing Tinggi-Kisaran (60 km) ditargetkan selesai pada 2016. Medan Kualanamu-Tebing tinggi (61,8 km), ditargetkan selesai pada 2018. Saat ini progress pembangunan sudah 80 persen.
Kemudian jalur Parapat-Tebing Tinggi sepanjang 98,5 km. Pembangunan dilaksanakan tahun 2017 dan ditargetkan selesai 2019. Pekanbaru-Dumai (130 km) ditargetkan selesai 2019. Saat ini progress pembangunan sudah 0,4 persen.
Palembang-Tanjung Api-Api (90 km) target penyelesaian 2019. Kayu Agung-Palembang-Betung (111,69 km) ditargetkan selesai 2019. Saat ini progress pembangunan sudah 12,66 persen.
Selanjutnya jalur Bakauheni-Terbangi Besar sepanjang 130 km. Proyek ini ditargetkan selesai pada 2018. Saat ini progress pembangunan sudah 32,1 persen.
Terbangi Besar-Pematangpanggang (100 km) target selesai 2018. Saat ini progres pembangunan sudah 7,06 persen. Pematangpanggang-Kayu Agung (85 km) target selesai 2018. Saat ini progress pembangunan sudah 5 persen. Palembang-lndralaya (22 km) target selesai 2017. Saat ini progress pembangunan sudah 52,4 persen.
Pontas melanjutkan mengenai trans Jawa, proyek-proyek yang sedang dikerjakan di antaranya, jalur Pejagan-Pemalang sepanjang 57,50 km. Proyek ini ditargetkan selesai pada 2017. Saat ini progres pembangunan sudah 69,65 persen.
Pemalang-Batang (39,20 km) ditargetkan selesai pada awal 2018. Saat ini progress pembangunan sudah 22.64 persen. Batang-Semarang (75 km) ditargetkan selesai kuartal II 2018. Ditargetkan selesai 2017. Saat ini progres pembangunan sudah 25,17 persen.
Semarang-Solo (73 km) ditargetkan selesai pada 2018. Saat ini progress pembangunan sudah 70 persen. Solo-Ngawi (90,25 km) ditargetkan selesai pada 2017. Saat ini progres pembangunan sudah 47,46 persen.
Kemudian jalur Ngawi-Kertosono (87,02 km) ditargetkan selesai pada semester satu 2018. Saat ini progress pembangunan sudah 66,92 persen. Surabaya-Mojokerto (36,3 km) ditargetkan selesai pada 2017. Saat ini progres pembangunan sudah 88,27 persen.
Gempol-Pasuruan (34km) ditargetkan selesai pada 2018. Saat ini progress pembangunan sudah 30 persen. Pasuruan-Probolinggo(31,3 krn) ditargetkan selesai pada 2018. progres Pembangunan sudah 23,63 persen. Pandaan-Malang (37,62 km) ditargetkan selesai pada 2018. Saat ini progres pembangunan sudah 7,98 persen.
Terakhir, mengenai Jabodetabek, proyek-proyek yang sedang dikerjakan di antaranya, jalur Cinere-Serpong sepanjang 10,14 km. Proyek ini ditargetkan selesai pada 2019. Konstruksi baru dilaksanakan pada 2017.
Becakayu (21,042 km) ditargetkan selesai 2017. Saat ini progres pembangunan sudah 89,37 persen. Serpong-Kunciran (11 km) ditargetkan selesai 2018. Saat ini progress pembebasan lahan sudah 82,13 persen.
Depok-Antasari (21,54 km) ditargetkan selesai pada 2018. Saat ini progress pembangunan sudah 52,65 pereb. Bogor Ring Road (11 km) ditargetkan selesai pada 2018. Saat ini progres pembangunan sudah 16,82 persen.
Selanjutnya jalur Cibitung-Cilincing sepanjang 34 km. Proyek ini ditargetkan selesai pada 2019. Cimanggis -Cibitung (26,3 km) ditargetkan selesai pada 2019. Saat ini progres pembangunan sudah 4,67 persen. Ciawi -Sukabumi (54,1 km) ditargetkan selesai pada 2018. Saat ini progres pembangunan sudah 36,52 persen.
"Tahun 2017 diharapkan ada 65 km untuk trans Sumatra yang bisa beroperasi, Jawa 210 km juga ada Becakayu 11 km," tutur Pontas.
Ia menerangkan mengenai kendala yang dihadapi di lapangan, pada umumnya terkait pembebasan lahan. Meski demikian hal tersebut menurutnya bisa diminimalisir dengan terbitnya sejumlah peraturan. "Setiap dua minggu, para Menteri kumpul untuk update di setiap pembangunan," ujar Pontas.