EKBIS.CO, JAKARTA -- Indonesia dan Australia terus memperkuat implementasi kerja sama dalam kerangka early outcomes atau kesepakatan awal Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) dan diharapkan berkelanjutan oleh kedua negara.
"Melalui kerja sama early outcomes IA-CEPA itu, diharapkan kedua negara dapat semakin memperkuat kerja sama ekonomi selama ini sudah ada," kata Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo, dalam keterangan tertulis yang diterima, di Jakarta, Selasa (31/5).
Menurut Iman, tim perunding dari kedua negara terus memantau pembahasan dari skema kerja sama early outcomes tersebut pada setiap putaran perundingan IA-CEPA. "Ketua tim perunding berharap kepada masing-masing koordinator early outcomes agar mempercepat pembahasan, sehingga sebelum perundingan IA-CEPA berakhir program sudah dapat dilaksanakan semua," ujar Iman.
Dias menambahkan, Indonesia bahkan berencana akan melanjutkan beberapa program tersebut dalam Chapter Economic Cooperation yang ada dalam perjanjian.
Terdapat sembilan early outcomes yang telah dibahas dalam perundingan, yaitu kerja sama di bidang pertukaran tenaga terampil, rekomendasi Indonesia-Australia Business Partnership Group (IA-BPG), dan kemitraan bidang ketahan pangan di sektor daging dan sapi.
Selain itu, jasa keuangan, busana dan desain perhiasan, inovasi makanan, standar obat dan makanan, produk herbal, dan pemetaan standar.
Ketua Perunding Indonesia Deddy Saleh mengatakan bahwa dari sembilan early outcomes tersebut, lima kerja sama telah berjalan.
Sebanyak tiga kerja sama yang akan segera dimplementasikan, yaitu kerja sama di bidang standar obat dan makanan, kerja sama produk herbal, dan kerja sama pemetaan standar, serta satu yang masih dibahas yaitu skills exchange. Early outcomes merupakan salah satu ciri khas dari IA-CEPA yang tidak dimiliki CEPA lainnya.
Pengaturan ini merupakan keputusan yang diambil kedua pemerintah melihat potensi kerja sama yang dapat digali bersama. Keputusan ini dapat diimplementasikan langsung tanpa harus menunggu selesai perundingan lain di dalam perjanjian ini.
Early outcomes IA-CEPA digagas oleh kedua negara sejak dicapai kesepakatan untuk me-reaktivasi Perundingan IA-CEPA pada bulan Maret 2016. Saat itu, kedua negara sepakat agar IA-CEPA menjadi suatu perjanjian dagang yang tidak bersifat tradisional dan mengedepankan keuntungan bagi kedua belah pihak.