EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Samadi optimistis, tol laut bisa selesai dalam dua tahun apabila ada anggaran dan dikerjakan dengan baik. Saat ini, dari tujuh lintasan tambahan, sudah enam lintasan yang deal untuk dibangun.
''Kita melelang 7 lintasan, sudah deal 6 lintasan,'' ucap Menhub, dalam diskusi 'Optimalisasi Tol Laut Untuk Stabilitas Harga Barang Strategis', di Jakarta, Rabu (31/5).
Satu lintasan yang belum mencapai kesepakatan adalah ke Maluku Utara melalui jalur laut di antara Kalimantan dan Sulawesi. Oleh karena itu, pemerintah akan melelang ulang proyek tersebut. Dengan adanya tujuh lintasan tambahan, maka akan ada 13 lintasan tol laut di Indonesia.
''Kalau belum deal juga, baru penunjukan langsung,'' kata Budi.
Menurut dia, tol laut memberikan harapan baru bagi masyarakat khusunya masyarakat di Indonesia Timur. Mereka dapat berdagang ke Indonesia bagian barat dengan waktu yang lebih singkat.
Namun, kendala pembangunan tol laut ini, Budi menuturkan, Indonesia Timur bukan tertinggal secara fisik, tapi juga mental. Tidak ada visi atau niat untuk berdagang. Masyarakat terkotak -kotak dengan kelompok mereka, dan tidak terhubung dengan kelompok lain.
''Keberhasilan (tol laut) adalah pengurangan disparitas, pemberian harapan baru. Tapi harus dengan upaya yang lebih lugas,'' ujar dia.
Selama ini, membawa barang menggunakan kapal lau bisa sampai 7 hari, padahal hasil laut Indonesia Timur sangat mahal. Selain itu, beberapa pedagang juga belum tahu adanya tol laut.
''Indonesia timur sangat membutuhkan (tol laut). Ada satu konsep Trade Follow the Trip, di situ akan terjadi perdagangan,'' kata Menhub.
Tujuh lintasan tambahan itu adalah trayek Tanjung Priok-Enggano-Mentawai-Pulau Nias-Sinabang dan sebaliknya sepanjang 1826 mil, trayek Tanjung Perak-Belang Belang-Sanggata-Pulau Sebatik-Tanjung Perak sepanjang 1990 mil, dan trayek Tanjung Perak-Kisar-Namrole-Kisar-Tanjung Perak sepanjang 2408 mil.
Sementara itu, empat trayek tambahan yang membagi lintasan terdiri dari tiga trayek berpangkalan di Makassar dan satu trayek di Tanjung Perak.